Rasanya sulit untuk menghabiskan buku yang menurutmu membosankan? Tapi kamu pikir bahwa buku itu penting untuk dihabiskan?
Ya, kamu tidak sendiri. Kita semua pasti pernah merasakan hal itu. Terlebih pada buku-buku seputar teori pelajaran. Banyak orang yang bilang bahwa membaca itu suatu kegiatan yang cukup menghabiskan waktu. Dengan ikut berpikir seperti ini, halangan kita untuk tetap membaca buku akan semakin besar. Sudah membosankan, menguras waktu pula.
Untuk itu, kamu wajib tahu 14 tips efektif baca buku yang membosakan jadi asyik.
1. Perjelas tujuanmu dengan bertanya “kenapa”
Tips membaca jadi asyik yang pertama, tanyakan pada dirimu sendiri, kenapa kamu membaca buku membosankan itu? Apakah untuk hiburan? Apakah hanya untuk cari tahu? Untuk mengembangkan dirimu? Tugas sekolah?
Perjelaslah tujuan dan apa alasan di balik kegiatanmu itu. Sebab dengan menanyakan hal ini, pikiranmu akan semakin terbuka lebar menerima pendapat-pendapat yang masuk dari dirimu. Intinya, tetap cari sisi baik dari membaca ini. Dengan adanya dorongan itu, kamu akan merasa bahwa kegiatan ini memang keininganmu sendiri yang tidak dipaksakan. Dan jika tujuanmu telah ditemukan, kamu tidak akan ragu lagi untuk terus membaca.
2. Mulai dengan sebuah relaksasi
Buku akan terasa membosankan jika kamu tidak fokus pada buku itu. Pikiranmu pergi ke mana-mana. Jika banyak pikiran dan stres, maka konsentrasi kita terganggu. Kamu butuh sedikit relaksasi sebelum mulai melanjutkan membaca lagi.
Kamu bisa tarik napas panjang sembari menutup mata dan mengembuskannya perlahan dibarengi dengan membuka mata. Rasakan semua tubuhmu menjadi tenang. Jika dirasa telah cukup, kamu dapat melanjutkan kegiatan membacamu. Pasti beda.

3. Medsos adalah candu, baca jangan terganggu
Kita dapat dengan mudah mencari apa pun di internet. Di sana juga kita selalu berusaha membuka media sosial, khawatir ada yang menghubungi atau ketinggalan sesuatu. Padahal kekhawatiran itu hampir tak pernah ada. Media sosial memang dirancang untuk membuat kita tetap lekat-lekat memainkannya.
Matikan sekarang juga. Sangat sulit untuk membuat kegiatan membaca jadi asyik dengan ponsel menyala, karena godaannya besar. Yakinlah, pengetahuan yang ada di buku lebih berfaedah ketimbang informasi yang berseliweran di media sosial.
4. Bagi, bagi, dan bagi
Maksudnya? Ya. Kamu sering merasa bahwa bacaan yang sedang kamu baca itu terlalu panjang. Kamu membayangkan proses lama untuk mencari inti dari bacaanmu. Sehingga, kita akan cepat bosan karenanya.
Maka dari itu, bagilah beberapa bagian seperti menargetkan jumlah halaman yang dibaca, atau berapa bab/sub-bab yang harus dibaca sebelum mengambil jeda. Dengan membaginya maka kamu akan mendapatkan sensasi untuk segera merampungkan bagian itu dengan perasaan yang lebih ringan. Jika masih belum terasa berat, lanjut!
Baca juga: Beli Buku di Toko Buku Online? Kenali Mana Buku yang Asli dan Bajakan
5. Jeda
Masih berlanjut, jeda ini penting untuk melewati suatu bacaan yang “membosankan”. Jeda ini membantu kamu tetap segar dan fokus, sehingga kegiatan membaca jadi asyik.
Bagaimana pun, yakinlah bahwa kamu telah menentukan berapa lama jeda yang kamu sisihkan dalam kegiatan membaca bukumu itu. Sesekali, tantang diri kamu untuk menyelesaikan suatu bagian (halaman/bab) dan beri jeda sebagai imbalannya. Selama jeda, jangan pikirkan tentang buku lagi. Biarkan jeda jadi waktu istirahatmu yang berharga. Hal ini bertujuan mencegah kebosanan datang melanda.

6. Jangan merasa bersalah untuk melewati
Ada yang dinamakan teknik membaca intensif dan teknik membaca ekstensif. Pada poin 6 ini, kamu dapat menggunakan teknik membaca ekstensif. Teknik ini adalah cara membaca cepat dengan hanya membaca inti suatu paragraf saja. Tidak semua kalimat dalam paragraf dibaca. Umumnya, inti suatu paragraf terletak di awal paragraf.
Pahamilah beberapa bagian yang memang tidak menjadi intisari sebuah bacaan dan cobalah untuk melewatinya. Kamu dapat mencobanya dan jangan merasa bersalah untuk itu. Merasa bersalahlah jika tidak membaca buku, ya?
Baca juga: Metode Membaca Intensif dan Ekstensif, Kamu yang Mana?
7. Mungkin kamu butuh panduan visual
Saat kamu membaca, cobalah gerakkan jarimu atau gunakan sebuah pensil saat membaca tiap kata. Dengan hal ini matamu akan tetap mengikuti benda yang bergerak.
Panduan visual ini juga dapat membantumu tetap fokus pada teks dan kamu dapat mengurangi gangguan luar lainnya. Tentunya, esuaikan ritmenya dengan kecepatanmu membaca ya.
8. Mendengar
Ini tidak lagi membaca, tetapi mendengar. Teknologi buku audio (audiobook) memungkinkannya. Jika kamu merasa bosan membaca, kenapa tidak coba dengan mendengarnya?
Kamu tidak perlu memaksa dirimu untuk membaca. Dengan meningkatnya popularitas buku audio, kamu dapat menemukan banyak sekali materi buku audio di internet. Coba duduk nyaman dan dengarkan saja.
9. Ingin lebih seru? Imajinasikan
Selain isi buku, imajinasimu juga mempengaruhi perasaan bosan atau tidaknya membaca buku. Kadang hal-hal yang sangat dekat di antara kita akan membuat kita jauh lebih terangsang untuk membaca lagi dan lagi.
Bagaimana jika bacaanmu itu kamu imajinasikan dengan hal-hal yang paling dekat dengan dirimu? Tentu kamu bisa. Ambillah plot atau karakter dari cerita dan cobalah bayangkan dengan orangorang di sekitarmu. Beberapa karakter kadang memiliki sifat tertentu, mungkin di antaranya ada yang mirip dengan seseorang yang kamu kenal? Kenapa tidak?
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Kegiatan Membaca Menjadi Rutinitas?
10. Istirahat yang cukup itu perlu
Pikiran dan tubuh yang lelah punya peran yang sangat kecil dalam mendorong kita untuk membaca.
Tidur cukup di malam hari dapat membuat otakmu lebih segar dan tubuh bugar. Jika tubuh segar, kamu dapat dengan mudah beranjak untuk mengambil buku yang “membosankan” itu dan membacanya. Tapi jika otak yang lelah? Kamu bahkan tidak memikirkan untuk membaca buku. Jika pikiran dan tubuh dalam kondisi yang fit, urusan mengambil buku, membuka lembarannya dan membaca kata per kata jadi perkara yang mudah. Pastikan kamu cukup istirahat ya!
11. *Tips ini cukup berbahaya, tapi bisa dicoba*
Mungkin terlalu memakan waktu dan sedikit “merusak” estetika buku. Tetapi, menggarisbawahi kalimat-kalimat yang penting bisa jadi kegiatan yang seru lho.
Umumnya orang-orang menggarisbawahinya dengan pena warna lebar (penyorot, penandawarna). Saat memasuki fase fokus, menandai bagian penting akan tetap menjaga diri tetap fokus membaca. Selain itu, perhatian kita akan tertuju untuk mencari mana-mana lagi yang penting. Dan setelah selesai, maka saat membaca buku itu lagi kamu akan tahu mana hal-hal penting karena sebelumnya kamu telah menandainya.

12. Hargai usahamu
Supaya membaca jadi asyik, hargailah usahamu setelah sah menyelesaikan suatu target. Inisiatif ini adalah cara yang bagus untuk sedikit mengecoh kerja otakmu karena kamu akan merasa senang setiap mencapai target.
Untuk target kecil seperti halaman dan bab/sub-bab, mungkin kamu bisa memberi penghargaan kecil berupa jeda, atau kopi, atau yang lain-lain. Ketika kamu menyelesaikan buku, mungkin kamu bisa mengganjar dirimu dengan film bagus atau es krim, dan lain-lain yang jauh lebih berharga.
Jelas bahwa kamu bisa mendapatkan semua itu tanpa membaca buku. Tapi lagi-lagi, memberikan sedikit penghargaan pada hasil usahamu akan memberikan motivasi ekstra untuk melawan kegiatan membaca yang membosankan itu. Cara ini dapat dijadikan kebiasaan yang barangkali akan berbuah disiplin.
13. Carilah kawan
Poin ini sangat efektif untuk melawan kebosananmu dalam membaca. Jika kamu dapat menemukan kawan yang juga punya bacaan sama, kamu dapat bertukar pikiran dengannya.
Bisa juga kamu buat sebuah permainan dengan kawanmu. Pilih bab tertentu untuk dibaca, lalu bahas bersama. Atau kamu bisa memilih bab 1, kawanmu bab 2, lalu memberitahu intinya pada masing-masing. Kegiatan ini sungguh efektif dan kamu dapat saling mendiskusikannya untuk mendapat intisari bacaan yang matang.
Baca juga: 8 Kebiasaan Pencinta Buku yang Hanya Dipahami oleh Mereka Saja
14. Pahami betapa pentingnya membaca
Mendapatkan pemahaman tentang pentingnya membaca adalah anugerah. Jika belum mendapatkannya, carilah alasannya. Poin pertama adalah titik pijaknya.
Cara terbaik untuk membaca jadi asyik adalah membangun sebuah pemahaman bahwa ilmu pengetahuan itu maha penting. Dengan berpengetahuan kita menjadi orang yang tidak gegabah, tidak ceroboh, dan terhindar dari sifat & sikap negatif lain. Membaca sendiri akan menjadi kebiasaan yang selalu baik.
Di tengah masyarkaat dengan tingkat literasi yang rendah, menjadi seorang pembaca buku adalah hal yang keren, bukan?