ACEH ー TBM Ar Rasyid mengadakan sebuah festival literasi dengan menggelar salah satu lombanya yakni cipta puisi. Tiga puisi yang ada di sini mengandung satu benang merah yang sama yaitu membaca. Berikut puisi-puisi menginspirasi karya mereka:
Juara 1 dengan judul: Membaca (Karya Afrizal Zamzami)
Mengikis pikiran bagaikan mengikis batu Untuk menghidupkan api.. Mempertajamkan pikiran otak Semerbak dunia berada dalam bungkusan kepala.. Merasa lebih mulia Karena memiliki ilmu pengetahuan.. Dan mampu membuka cakrawala pena dijari-jemari Yang lucu.. Tinta hitam itu mengotori ruas-ruas buku.. Kertas putih tak lagi menjadi bersih Sedangkan pena menyalahkan tangan Yang ingin melukis jendela dunia.. Bukan, bukan.. Hanya saja otak yang tak ingin mau bodoh.. Kehausan otak yang terlalu jauh mencari tahu Sehingga membaca apa yang terlihat mata.. Jika tidak otak membaca apa yang nampak Maka sungguh, sungguh kepala akan menangis dalam kebodohan.. Ohh..ohh hancur.. Ohh.. awan redup dalam kehidupan..
Menulis bukan hanya dengan tangan.. Membaca juga bukan hanya dengan buku.. Tapi membaca adalah apa yang terlihat Yang bisa dijadikan ilmu pengetahuan.. Jadi tak ada alasan, tak ada alasan tak pandai membaca Karena hidup dalam keadaan cacat.. Tak ada alasan tak pandai membaca karena hidup Dalam keadaan mulut yang bisu.. Lihat.. Lihat.. Bukankah wahyu pertama sampai adalah iqra’, Bacalah.. Karena hakikat membaca adalah memahami apa yang tersurat Dan meneliti apa yang tersirat.. Niscaya kau akan menjadi orang yang tahu Niscaya kau akan menjadi orang yang berilmu.. Duniapun, ada di genggaman kepal kedua tanganmu..
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Kegiatan Membaca Menjadi Rutinitas?
Juara 2 dengan judul: Membaca Jejak (Karya Yassi Hernawati)
Dalam diam, aku mengingat Meraba-raba rimba ingatan Ada sesuatu yang tertinggal Dan selama ini terlupakan Kutatap perlahan, buku-buku itu Mulai usang, berdebu dalam almari Tak tersentuh, larut dimakan usia
Masih terbayang Dahulu aku begitu penuh suka cita Setiap perjalanan kusempatkan Membeli buku-buku, novel hingga surat kabar Namun …semua hilang silih berganti Dari buku-buku menjadi gadget Dari lembaran ilmu menjadi lembaran Facebook, instagram dan whatsapp Kini, aku tersadar, tersentuh Posisikan hati memaksaku tuk kembali Tanggalkan perlahan agar tak digilas waktu sebab membaca.. Jendela ilmu
Baca juga: Puisi Cinta untuk Gadis yang Menolak Cinta Chairil Anwar
Juara 3 dengan judul: Membaca (Karya Intan Safira)
Mengapa… Di luar sana Banyak terlantar Ada yang di kolom jembatan Dan adapun di jalanan Kenapa…. Mereka menjadi Seperti binatang liar Tanpa ada orang yang mengurus mereka Dikarenakan… Wawasan mereka kosong Oleh karena itu Mari mengubah lebih baik Dengan menghindari hal-hal buruk itu Salah satunya ialah dengan membaca