Seseorang akan dilihat sebagai pemimpin ketika ia sedang berada di fase yang sulit. Di masa ini, seseorang akan dihadapkan dengan sikap pesimis dan apatisme, sehingga tidak dapat menentukan keputusan yang tepat.

Tentu, cara untuk keluar dari fase tersebut adalah dengan melakukan gerakan dan perubahan. Banyak pemimpin dunia yang telah mengalami pahit-manis kehidupan, namun ia tetap berdiri tegak dengan percaya diri dan pantang menyerah.

Kita bisa melihat contoh nyata pemimpin hebat seperti Presiden Soekarno, Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, dan lain-lain. Di antara banyaknya pemimpin hebat di dunia, ada banyak kesamaan sifat dan sikap yang dimiliki oleh mereka. Apa sajakah itu?

Antusiasme

Rasa antusias yang tinggi tidak dapat dipalsukan. Ia ada di dalam diri masing-masing pemimpin untuk membawa perubahan yang lebih baik yang berdampak luas ke masyarakat. Bagaimana pun, ketika pemimpin benar-benar antusias untuk membantu, menolong, dan mengangkat derajat orang banyak, rasa antusias ini pun akan menular kepada mereka.

Contohnya ketika Presiden Soekarno menyeru dengan berapi-api bahwa kita, rakyat Indonesia, harus melawan ketidakadilan penjajah. Kobaran semangatnya membuat para rakyat tergerak untuk melawan. Hingga saat ini ketika kita mendengar orasi-orasinya yang membara itu, kita tetap merasakan semangatnya.

Baca juga: Kemampuan yang Harus Dimiliki di Era Industri 4.0 Ini

Integritas

Orang berintegritas, singkatnya adalah orang dengan pribadi yang jujur dan memiliki karakter yang kuat. Kuat karena mereka tidak goyah dengan kejujuran yang dijaga.

Contoh pribadi yang berintegritas dapat dilihat pada sosok mantan Kapolri Jenderal Hoegeng. Ia seorang polisi yang selalu menolak segala bentuk suap. Ia juga seorang yang sangat sederhana dan hidup apa adanya. Mengutip dari Tirto, saking bersihnya Hoegeng, sampai-sampai di masa pensiun ia harus mencari tambahan pendapatan dengan bekerja sebagai host acara musik Hawaiian di TVRI sekaligus menjadi penyanyinya.

Almarhum Gus Dur pernah berkelakar tentang Hoegeng, “Di negeri ini, cuma ada tiga polisi jujur: patung polisi, polisi tidur, dan polisi Hoegeng.”

Polisi Hoegeng Pemimpin Terhebat
Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Hoegeng Imam Santoso. Sumber

Kemampuan komunikasi yang hebat

Pemimpin harus membimbing dan memberi motivasi. Para pemimpin tidak akan menyelesaikan suatu masalah jika mereka tidak dapat menyampaikan pesan dengan baik. Tidak hanya itu, pemimpin yang gagal mengembangkan kemampuan berkomunikasinya akan berakibat pada persepsi bawahan. Mereka akan melihat pemimpin tersebut lemah dan tidak tegas.

Kesetiaan 

Pemimpin terbaik paham bahwa kesetiaan murni merupakan sebuah timbal balik. Pemimpin mengimplementasikan kesetiaannya untuk sesuatu yang lebih bermakna. Ia berusaha membentuk tim yang kuat, yang dekat hubungannya, dan sama-sama punya visi bagus dalam menghadapi segala tantangan. Pemimpin yang hebat melihat diri mereka sebagai pelayan, melayani anggota timnya untuk berkembang jadi lebih baik.

Baca juga: Pengalaman Positif Masa Kecil Membangun Ketahanan Diri Masa Depan

Sifat penentu, bukan penyuruh

Pemimpin yang baik bukan pemimpin yang hanya menyuruh-nyuruh. Ia akan membuat keputusan-keputusan paling riskan, karena ia berada di posisi yang tinggi. Mereka sadar jika keputusannya salah, mereka adalah orang pertama yang harus bertanggung jawab.

Lalu, para pemimpin penyuruh bukanlah pemimpin yang efektif. Umumnya pemimpin dengan tipikal ini membuat bawahannya bekerja lebih ekstra, bahkan untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Beda dengan pemimpin penentu, ia punya perhitungan yang matang dan strategis, bahkan bila perlu harus diperdebatkan untuk menemukan keputusan terbaik.

Nelson Mandel Pemimpin Terhebat di Dunia
Nelson Mandela, presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan. Sumber

Kompetensi manajerial

Banyak perusahaan maupun organisasi memilih pemimpin dari seberapa bagus ia bekerja. Ia dipilih karena punya pemahaman yang kuat tentang organisasinya, punya pengalaman yang lama di pekerjaannya, menghadirkan inovasi dan ide cemerlang, dan lain-lain. Mereka juga tahu tujuan organisasi, serta bagaimana prosedur dan proses kerja.

Karena pemimpin akan menggerakkan dan ia tak bekerja sendiri, menjadi berkualitas untuk diri sendiri belum membuat seorang pemimpin menjadi seseorang yang hebat. Pemimpin hebat harus mampu menginspirasi, memotivasi, menjadi mentor dan mengarahkan. Kemampuan ini dimiliki jika ia memiliki kompetensi manajerial.

Keyakinan memberdayakan

Pemimpin yang hebat punya keyakinan pada kemampuan masing-masing individu di bawahnya. Karena keyakinan itu, si pemimpin akan memberdayakan mereka dengan menggali potensi-potensi bawahannya. Dengan kepercayaan ini, pemimpin akan membimbing bawahannya menghadapi tantangan secara bersama-sama.

Baca juga: Dalam Sebuah Masalah, Ketimbang Memberi Saran, Lakukanlah Ini

Karisma

Tentu, orang-orang akan mengikuti pemimpin yang memiliki karisma dalam diri. Pemimpin terhebat pandai bicara, tidak berjarak jauh dengan orang-orang, dan ramah. Mereka memperlihatkan pribadi dengan aura yang positif.

Karisma terbentuk dalam waktu yang lama. Ia hadir dalam perilaku-perilaku. Bagaimana merespon obrolan, menjadi pendengar yang baik, cerdas, sopan santun, dan lain-lain. Karisma muncul dengan kejujuran, tidak dibuat-buat. Ia memang apa adanya. Tanpa karisma, seorang pemimpin belum dapat dikatakan hebat.

 

RUJUKAN

Leave your vote

1 point
Upvote Downvote

Total votes: 1

Upvotes: 1

Upvotes percentage: 100.000000%

Downvotes: 0

Downvotes percentage: 0.000000%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Hey there!

Sign in

Forgot password?

Don't have an account? Register

Close
of

Processing files…