Lingkaran pembelajaran dalam ruang baca Warung Baca Mata Air Indonesia, merupakan bentuk sederhana yang mampu di giatkan oleh banyak pemerhati pendidikan. Siapa pemerhati pendidikan?! bisa mahasiswa, guru, ibu rumah tangga, pengusaha bahkan seorang anak belia. Kesediaan kita untuk dapat ikut meningkatkan kualitas generasi satu bangsa yang diawali dengan rasa empati pada sesama jadi bekal baik untuk mampu menciptakan produksi ilmu.
Genap 10 tahun, wadah anak – anak bermain sambil belajar ini bergerak. Tepatnya pada tanggal 27 Oktober 2018. Anak – anak yang berupaya saling menyelaraskan energi untuk berbagai kegiatan gelar baca seperti MODUS (motor bawa kardus isi buku bacaan), Hidangan Literasi, dan lain – lain, terkadang sulit dilakukan pada waktu – waktu tertentu, diantara kesibukannya para volunteer yang memiliki profesi sebagai pekerja, mahasiswa juga ibu rumah tangga.
Kami yang memang sampai saat ini belum memiliki tempat kondusif untuk berkegiatan tak berputus asa. Ruang edukasi yang membutuhkan daya gerak masih dinaungi hati kami yang tulus bercengkrama dengan banyak anak. Dukungan Gramedia yang mengalirkan beraneka ragam buku jadi aset berharga yang kami miliki, mengisi ruang-ruang baca kami.
HIDUP
Mata adalah ruang sesak
Dipenuhi buku berserak
Bibir adalah pintu kata kata
Rahim segala makna
Rumah tidak perlu jendela
Agar dapat melihat segala
Cukup berteras ke dalam
Agar lebih arif menyimak kelam
Pada halaman kutitipkan anak anak
Biarkan hujan membawanya pada kenangan
“semua orang butuh pendidikan, tapi tidak semua orang bisa merasakan bangku pendidikan,
bahkan tidak semua orang mau mendidik” –Earth
Created by : @moviekalisasipuisi
Collaborated with : @warungbacamataairina
Puisi : @rahmatullahalamin
V.O : @betikuu
Drop & edit : @irfanabdurrahman_
Direct : @irfanabdurrahman_ & @hanifmuhammad95
