Sumber: KOMPAS.com

Angin sepoi-sepoi berembus saat terik mentari mulai menyengat siang itu. Puluhan bocah berlari dan menghampiri sebuah tanah lapang kecil tak jauh dari pesisir pantai di Desa Hitu Mesing, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.

Di bawah rimbun pepohonan, Halid Pellu (24), Koordinator Komunitas Hikayat Tanah Hitu, bersama sejumlah rekannya sibuk mengatur berbagai jenis buku di atas tiga terpal dan sebuah kardus bekas. Terpal dan kardus bekas itu dipinjam dari sebuah rumah warga tak jauh dari lokasi tempat Halid dan teman-temannya membuka lapak buku.

Ratusan jenis buku mulai dari buku cerita, buku bergambar, komik, buku resep makanan hingga buku pengetahuan umum lainnya itu, dibawa dari rumah Halid dengan menggunakan dua sepeda motor. Buku-buku itu merupakan pemberian dari Gramedia Jakarta dan juga Ambon untuk membantu komunitas tersebut.

“Ayo adik-adik semuanya kumpul, mari kita membaca,” ajak Halid kepada sejumlah bocah yang mulai tampak penuh semangat, Minggu (30/4/2017).

Ajakan itu spontan saja membuat beberapa bocah yang sudah lama menanti langsung berebutan mengambil buku-buku kesukaannya untuk dibaca.

Namun tidak semua bocah punya semangat yang sama.  Beberapa bocah tampak terlihat masih malu-malu, dan hanya berdiri di pinggir lapak sambil memandang teman-temannya membaca.

Para bocah yang masih malu-malu itu kemudian dihampiri oleh Halid dan rekannya. Mereka lalu membujuk para bocah itu untuk ikut membaca bersama teman-temannya. Setelah itu, para bocah ini mulai ‘melahap’ setiap buku yang mereka baca.

Sebagian dari para bocah ada yang membaca sambil duduk bersila, ada yang membaca  dengan posisi tiarap dan ada pula yang duduk setengah jongkok. Beberapa bocah lainnya membuka buku bergambar dan dilihatnya dengan seksama.

Tak hanya para bocah, sejumlah ibu rumah tangga dan beberapa orang remaja putri di kampung itu juga ikut berebutan mencari buku-buku kesukaannya untuk dibaca. Umumnya buku yang mereka baca yakni novel dan buku resep makanan.

Untuk menyemangati para bocah agar tetap serius membaca, Halid dan rekan-rekannya terpaksa  mendampingi para bocah itu sambil menjelaskan kepada mereka isi buku yang mereka baca. Sesekali Halid dan rekan-rekannya harus menenangkan para bocah lainnya karena ada yang berbuat usil saat teman-teman lainnya lagi membaca.

“Jangan berisik yang lain sedang membaca. Ayo semuanya membaca dengan baik biar jadi orang pintar,” ujarnya pelan.

Untuk cerita selengkapnya, silakan mengunjungi:

http://regional.kompas.com/read/2017/05/17/08000021/cerita.dari.komunitas.hikayat.tanah.hitu.membaca.agar.cerdas.dan.bisa.hargai.perbedaan?page=2

Leave your vote

0 points
Upvote Downvote

Total votes: 0

Upvotes: 0

Upvotes percentage: 0.000000%

Downvotes: 0

Downvotes percentage: 0.000000%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Hey there!

Sign in

Forgot password?

Don't have an account? Register

Close
of

Processing files…