Apapun yang dilakukan seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.
ーKi Hadjar Dewantara
Sudah 18 tahun lamanya sejak 2001 Yayasan Cinta Baca menjaga nilai-nilai yang tertuang dalam visinya: “Terciptanya manusia Indonesia yang cerdas dan berbudi luhur.” Sudah 121 banyaknya perpustakaan (taman baca dan pos baca) yang dibangun Yayasan Cinta Baca dalam usaha mewujudkan misinya: “Membangun pusat pembelajaran masyarakat berbasis perpustakaan dan pendidikan non-formal.” Keseluruhan wujud kontribusi itu tersebar di 8 provinsi di Indonesia dan aktif di beberapa kota besar seperti Aceh, Medan, Palembang, Bandar Lampung, Bau-Bau, dan lain-lain.
Kantor pusat Yayasan Cinta Baca berada di Bogor, dengan fasilitas seperti perpustakaan kota dan memiliki koleksi lebih dari 10.000 buku berbahasa Indonesia dan Inggris. Cinta Baca adalah yayasan pengembangan masyarakat nirlaba, yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat terabaikan melalui pelayanan keaksaraan (baca tulis). Yayasan ini berangkat dari sebuah kisah kecil seseorang yang peduli. Mulanya begini:
Bapak Nainggolan sedang mendampingi anaknya meneliti kondisi pendidikan, khususnya perpustakaan di sekolah-sekolah pada 2001. Di tengah kegiatan itu, ia melihat banyak perpustakaan yang kering kerontang. Rak-rak berdebu, beberapa buku lapuk dengan edisi lama, dan fasilitas perpustakaan yang tidak memadai. Yang lebih membuat Bapak Nainggolan mengernyitkan dahi adalah tidak adanya kegiatan di perpustakaan. Ruang perpustakaan begitu kosong dan diabaikan. Bahkan mungkin orang-orang di sekitarnya tidak tahu bahwa ruang itu adalah perpustakaan.

Ada sesuatu yang perlu diubah, pikir Bapak Nainggolan. Perpustakaan seharusnya menjadi tempat di mana siswa berkumpul melakukan kegiatan di luar kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan harus menjadi wadah berdiskusi dan mencari ilmu yang bermacam-macam. Selain itu, Bapak Nainggolan, hingga kini, juga resah dengan indeks minat baca yang telah banyak dirilis yang memberitahu kita bahwa Indonesia tidak bertengger di rangking yang prestisius. Memang, kita semua tahu itu, tapi kita semua tidak pernah berusaha mencari: apa penyebabnya?
Ketika ada kekeringan, kita tahu betapa pentingnya air. Di sinilah Bapak Nainggolan berusaha memercik air jernih kepedulian, menghapus keringnya perpustakaan. Menurutnya, rendahnya minat baca masyarakat adalah karena buku-buku sangat sulit dijangkau. Dari segi harga maupun distribusi. Buku tidak masuk ke desa-desa, ke daerah terluar dan tertinggal. Belum lagi keadaan perpustakaan yang begitu kosong dan membosankan.
Baca juga: Cara Mengobati Masyarakat Lembah Sibayak Dari Illiterasi
Maka dari itu Perpustakaan Cinta Baca didirikan. Konsep yang diusung adalah Pusat Pembelajaran Masyarakat yang berbasis perpustakaan dan pendidikan non-formal yang dapat bermultiplikasi. Bermultiplikasi di sini berarti dapat menjadi ganda, dapat memperbanyak diri dan mengisi ruang-ruang di mana pun seperti air.
Komunitas ini berusaha untuk membuat perpustakaan bukan hanya menjadi tempat membaca. Ini sudah usang dan tidak lagi relevan. Karena apa? Jika perpustakaan hanya menyediakan buku saja, ia tidak berarti apa-apa. Buku akan dibaca. Setelah habis dibaca, ganti buku lain untuk dibaca. Setelah habis seluruh buku, didatangkan lagi buku lain, dibaca lagi. Siklus berulang. Cinta Baca tidak demikian. Perpustakaan harus lebih kreatif, menghadirkan sesuatu yang manfaatnya lebih luas. Perpustakaan berisi buku-buku saja itu tidak cukup, maka dibuatlah program-program seperti Kelompok Belajar (Kejar):
Kejar Baca
Secara berkala (mingguan) relawan Yayasan Cinta Baca akan membacakan buku cerita kepada masyarakat di sekitar perpustakaan. Tujuannya, supaya kekayaan dunia bacaan beserta nilai moral-karakter yang ada dalam buku dapat didengar anak-anak, minat baca mereka tumbuh, selanjutnya kreativitas dan wawasan mereka juga makin berkembang. Cara unik membacakan buku cerita kepada anak-anak adalah dengan cara Pesbuk (Pentas Buku Berkarakter). Cerita-cerita diajarkan dengan cara diperagakan dengan menggunakan kostum.
Kejar Cerdas
Yayasan ini melatih kecakapan dan kebiasaan membacakan buku para orang tua (umumnya para ibu) kepada anak-anaknya di rumah. Satu kelompok terdiri dari 10-12 orang tua. Dalam tempo satu tahun, mereka akan tuntas membacakan minimal 40 “buku wajib” kepada anak-anak. Ini upaya dari Yayasan Cinta Baca agar budaya membaca tumbuh di tengah keluarga. Program ini pun sejalan dengan program pemerintah: Gernas Baku.
Baca juga: Yang Akan Selalu Ada di Momen Tergelap Jambo Timu
Kejar Sehat
Tahap selanjutnya, para orang tua yang memiliki komitmen melanjutkan program akan dilatih prinsip dan cara menumbuhkan pola hidup sehat di tengah keluarga (sehat jasmani dan rohani). Selanjutnya, para orang tua akan dapat menjadi pelopor/kader kesehatan di lingkungan masing-masing. Satu kelompok Kejar Sehat terdiri dari 8-10 orang tua.

Kejar Luhur
Seluruh pembelajaran yang kami berikan selalu menggunakan buku sebagai media. Hingga Kejar Luhur ini, Yayasan Cinta Baca terus menekankan nilai-nilai dan kualitas karakter yang ada dalam setiap bacaan, baik yang “dilahap” oleh anak-anak maupun para orang tua. Yayasan ini punya mimpi, anak-anak Indonesia akan tumbuh selaras dengan nilai-nilai luhur Pancasila (jujur, berani, etos kerja, disiplin, tanggung jawab, integritas, toleransi, dan sebagainya).
Peduli Konservasi
Yayasan Cinta Baca juga ingin terlibat lebih banyak dalam isu seputar konservasi satawa. Karena itu, yayasan ini bekerja sama dengan beberapa lembaga konservasi satwa yang ada di Kota Bogor seperti Yayasan BOS (Borneo Orangutang Survival), Forum HarimauKita, Yayasan Badak Indonesia (YABI), dan Burung Indonesia.
Mitra dengan KPK
Yayasan Cinta Baca telah menjalin kemitraan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yayasan ini menjadi salah satu dari 40 TBM di Indonesia yang terpilih menjadi panglima integritas. Berbarengan dengan perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkordia) 2017, Yayasan Cinta Baca dinobatkan menjadi para panglima dalam mengedukasi masyarakat melawan korupsi.
Informasi Yayasan Cinta Baca:
Alamat: Jalan Raya Bogor Baru Blok A2 No. 17, Kelurahan Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat 16152
Telepon: (0251) 8354765/0878-7032-1690
Email: info@cintabaca.org
Facebook: @cintabaca.ID
Instagram/Twitter: @cintabaca_ID
Website: www.cintabaca.org