Selama tiga hari pada tanggal 5,6, dan 7 Juli, tim Literasi Nusantara dari PT Gramedia Asri Media melakukan kunjungan ke tiga Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang ada di Yogyakarta. Ketiganya adalah TBM Kuncup Mekar, Rumah Baca Saab Shares, dan Cakruk Baca Tirta. Tujuan kunjungan ini ialah melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program pengadaan buku bermutu kepada ketiga TBM tersebut.
Di hari pertama, tim Literasi Nusantara mengunjungi TBM Kuncup Mekar yang berlokasi di Dusun Kepek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Rumah belajar TBM Kuncup Mekar tidak sulit ditemui. Selain terdapat di aplikasi Google Map, ketika berada di Jalan Raya Panggang Wonosari, siapa pun dapat melihat patok arah bertuliskan TBM Kuncup Mekar yang terpacak jelas.
Kedatangan tim Literasi Nusantara di rumah belajar TBM Kuncup Mekar disambut ramai anak-anak yang sedang berebut buku sambil mencari sudut nyaman untuk membaca. Selama 19 tahun dedikasinya, TBM Kuncup Mekar telah meraih beragam penghargaan. “Salah satunya adalah juara 2 Lomba Pengelolaan TBM tingkat nasional,” terang Ketua TBM Kuncup Mekar Sudiyanto, lalu, “tahun 2018 kita juga mendapatkan juara GRCC (Gramedia Reading Community Competition),” dan beberapa penghargaan lainnya.

Sudiyanto mengaku, semenjak beberapa penghargaan yang telah didapatkan, TBM Kuncup Mekar semakin berkembang melalui bertambahnya jumlah buku-buku bermutu dan banyaknya kegiatan positif yang dilakukan. Ia tak berharap banyak dan muluk-muluk. Cukup menjadi lembaga yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat Indonesia.
Baca juga: (TBM) Kuncup Mekar di Antara Pegunungan Karst
Rumah Baca Saab Shares di Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kulon Progo menjadi tujuan kunjungan di esok hari. 6 Juli 2019, tim Literasi Nusantara memasuki rumah mungil nan sederhana yang berbentuk joglo. Di mulut pintu, berjajar pasang-pasang sandal dan sepatu. Ketika memasuki rumah tersebut, anak-anak telah duduk rapi di karpet anyaman yang membentang di antara tiang-tiang rumah. Rumah boleh mungil, namun lemari buku di sini cukup besar untuk dapat dikatakan “memakan tempat”.
Mulanya rumah ini sempat menjadi SD selama 6 bulan. Hal ini dikarenakan gedung SD yang roboh terkena dampak bencana gempa bumi Yogyakarta beberapa tahun silam. Pemilik rumah pun dengan baik hati menjadikan sebagian rumahnya tempat belajar mengajar. Dari sinilah Rumah Baca Saab Shares Yogyakarta bermula. Rumah Baca Saab Shares telah secara rutin berkegiatan setiap hari minggu. Anak-anak dapat meminjam dan membaca buku, belajar bahasa inggris, bermain, dan melakukan kegiatan-kegiatan positif lainnya.

Di hari ketiga, tim Literasi Nusantara bergerak ke daerah Cepoko, Trienggo, Bantul di mana Cakruk Baca Tirta berada. Di sana berdiri saung kecil yang menaungi anak-anak dan buku-buku yang berderet di rak. Cakruk Baca Tirta digagas oleh Widya bersama teman-teman semasa kuliahnya. Pada tahun 2015, Widya merasa prihatin dengan kasus pelecehan yang pernah terjadi di tempat ini. Selain itu, pendidikan di luar formal baginya sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan wawasan anak-anak di Desa Cepoko. Cara perempuan lulusan Atma Jaya Yogyakarta ini mencari bantuan buku dan donasi adalah dengan mengabarkan ke orang-orang terdekat dari mulut ke mulut. Melalui niatnya yang tulus, ia berharap koleksi buku Cakruk Baca Tirta dapat semakin banyak dan saung tempat anak-anak belajar dapat semakin luas.
Baca juga: Saab Shares – Benih Toleransi Dimulai Dari Edukasi
Di tiap kunjungan kegiatan ini, tim Literasi Nusantara selalu menyempatkan diri untuk bertanya kepada anak-anak tentang cita-cita mereka. Ketika anak-anak ditanya tentang cita-cita tertinggi, mereka menyebutkan banyak ragam profesi mulia yang ingin diwujudkan. “Dari cita-cita yang tinggi itu, kami dari Literasi Nusantara dan Gramedia mencoba untuk membantu melalui pengadaan buku-buku bacaan yang berkualitas dan bermutu sehingga dapat dibaca oleh generasi penerus bangsa Indonesia.” Kata Corporate Secretary General Manager PT Gramedia Asri Media Yosef Adityo.