GERAI INSPIRASI

Menulis hari dengan hati,

pada dahan yang berembun,

pada daun yang kering,

pada ranting yang patah,

bahkan pada akar yang rapuh.

Setiap kita bisa jadi baik.

Tapi apakah kita mau?!

Berbagi dengan cara sederhana?!

Bermain menggemburkan tanah,

tertawa menguatkan akar,

mengolah menyehatkan batang dan sabar menghijaukan daun.

(Sisi Wahyu)

 

BAB I: KEHIDUPAN HARUS DIHARGAI

gerai inspirasi

sumber: warung baca mata air

Cinta terlahir dari sebuah perjalanan hidup anak manusia. Tak akan bisa kita rasakan keberadaannya, jika hati tidak mengalir kepekaan yang istimewa. Cinta membuat kita ingin menjaga dan menata banyak hal yang kita sentuh, dengan harapan akan tercipta harmoni di sekitar kita.

Tentunya, tak ada kerusakan dimuka bumi, tak ada kehancuran disetiap lempengan jagat raya ini,  kita juga tidak ingin ada yang celaka, bahkan Tuhan menggaransi surga bagi hambaNya yang selalu berbuat kebaikan. Lalu, bagaimana agar kita tahu bahwa hidup tidak akan pernah menyusahkan? Untuk itulah kita harus belajar menghargai kehidupan. Kenali diri sedalam-dalamnya, agar tidak sampai menyakiti diri sendiri dan orang lain.

***

Memulai dengan satu keyakinan, Gerai Inspirasi yang selama ini hanya menjadi file pribadi, kini akan dipersembahkan untuk Tanah Air. Penulis yang hanya berprofesi sebagai emak-emak dapur sumur kasur, sempat dibuat galau untuk kembali aktif menulis di website Literasi Nusantara. Pasalnya, penulis bukan seorang pengembara atau penikmat perjalanan lintas wilayah. Penulis berpendapat, hanya seorang penjelajah kota-kota wisata-lah, yang mungkin mampu menguraikan ribuan kata, untuk menggambarkan rasa syukur bercinta dengan alam Indonesia, sehingga tulisan akan tampil indah. Ups…sepertinya rentetan nada melemahkan diri dari sebuah usaha berjuang mulai menggelitik.

Sebagai makhluk-Nya, sebut saja mama Ua, selalu melibatkan banyak hal dengan bertanya, dan mengajak Allah bercakap-cakap apa saja. Mama Ua percaya kepada apa yang mama Ua singkat dengan, GOALS (God Always Listening).

“Ya Allah…aku hanyalah seorang emak-emak dapur, mampukah aku menulis hal baik yang dapat bermanfaat buat banyak makhluk Mu?”.

Sebab mama Ua hanya seorang ibu yang tak banyak berilmu, namun senang berinteraksi dengan anak, kerja bareng anak, ingin sukses bareng banyak anak,  sekalipun masih berkutat dengan rutinitas masak dan membenahi rumah  yang wajib dipenuhi, semua itu asik. Terlebih memiliki anak yang masih sekolah, tak mungkin diabaikan cucian jemuran sampai setrikaan.

Sekali waktu, mama Ua menguji dengan membiarkan diri menikmati ketidakberdayaan, sampai titik batas lemah terendah. Tentu dalam waktu yang tidak terlalu lama, dan biasanya pada keadaan yang memang sudah terlalu sulit untuk diatasi. Hingga pada akhirnya, sebagai umat muslim, mama Ua hanya mampu berucap, “Innalilahi wainna ilaihi rojiun.”, sambil mempersiapkan mindset baru dengan memberi signal keyword ke dalam hati dan pikiran sendiri. Misalnya, secara terus menerus mengingatkan bahwa:

Motivator terbaik, adalah diri sendiri.”

Penting buat mama Ua menjaga mental untuk tidak jatuh atau ngedrop, menjaga hati tetap jernih, karena kehidupan penuh dengan berbagai cerita dilematika. Kita yang hanya layak bersandar kepada-Nya, perlu untuk selalu berfikir secara cerdas dan bertindak secara cermat, diatas bumi yang menjadi gerai inspirasi tempat kita belajar.

Buah pikiran mulai menari didepan mata. Bayangan peta tanah airku, dari Sabang sampai Merauke, tidak lagi membuatku berkecil hati. Insha Allah, mama Ua yang senang memaknai perjalanan hidup, dapat selalu berbagi pengalaman buat sesama di gerai inspirasi.

 

BAB II: BENTUK CINTA TANPA BUALAN

gerai inspirasi

sumber: warung baca mata air

Kita punya keinginan, Allah punya rencana.

Kita tahu mau seperti apa, Allah tahu detailnya.

Terasa sempurna, saat Allah mengiringi kerja kita.

Jangan sekali-kali waktu dikotori, nanti berkurang nilai kemuliannya!

Tempat kembali hanyalah Allah. 

 

Percakapan sehari-hari Mama Ua di Warung Baca Mata Air

Mama Ua       : Cantik, ayah kamu kemana?

Salwa              : Gak tahu mah, aku sama adik adik aku gak pernah ketemu ayah sejak aku masih kecil.

***

Mama Ua       : Kamu dirumah sama siapa?

Jahira              : Sama adik aku dan bapak aku mah.

Mama Ua       : Ibu kamu kemana Jahira?

Jahira              : Gak tahu mah, ibu pergi gitu aja ninggalin kita.

***

Mama Ua       : Pais kamu ko disini (pondok santri)?

Pais                 : Iya mah, mama bapak gak bisa bayar sekolah pais lagi

Mama Ua       : Lalu mamak dimana sekarang?

Pais                 : Kerja dipasar minggu dan tinggal dirumah nenek.

Mama Ua       : Terus ka Fatimah sama adik kamu dimana?

Pais                 : Ada di kontrakan sama bapak.

***

Mama Ua       : Umi sakit apa?

Vaika              : Perut Umi besar seperti mama Ua dulu.

Mama Ua       : Terus sudah kedokter?

Vaika              : Umi takut ke dokter nanti takut dioperasi katanya. Jadi Umi ke alternatip.

Mama Ua       : Aba kerja apa?

Vaika              : Aba  kerja tukang bangunan ma.

***

Mama Ua       : Ki kamu gimana makannya?

Kiki                : Ya gitu mah Alhamdulillah, kadang bapak aku suka buatin tepung campur bawang aja digoreng buat kita.

Mama Ua       : Mama masih kerja kan?

Kiki                : Masih mah, tapi kalau gajian cuma buat bayar hutang.

Mama Ua       : Sebelumnya maaf ya Kiki sayang, mama Ua mau nanya, gaji mama itu berapa?

Kiki                : 900 ribu mah.

Mama Ua       : Bapak kerja?

Kiki                : Masih opang mah di deket masjid di Maharta. Gak bisa jauh-jauh karena motor bapak mati suratnya.

***

Mama Ua       : Siti, jadi kamu juara berapa? (Dia lomba akutansi, menjadi yatim sejak usia 4 tahun)

Siti                  : Cuma sampai 10 besar mah.

Mama Ua       : Alhamdulilah Sit, pengalaman bisa bersaing dari 800 peserta. Terus hadiahnya apa?

Siti                  : Aku bebas bayar SPP 6 bulan mah, sampai aku lulus sekolah.

***

Mama Ua       : Yu, sungguhan kamu gak bisa ikut kegiatan leadership moment, sekaliii aja?

Ayu                 : Engga bisa mah, mama ku kerja aku harus jagain adik-adik aku (Hafiz, Ila dan Nung). Aku cuma bisa ikut gelar baca aja mah tiap minggu dan hafalan qur’an  jumat, itu juga kalau  dipos Vaika, kalau jauh gak bisa mah.

***

Mama Ua       : Ali kamu berapa bersaudara?

Ali                  : Ada 7 mah, aku nomor 4.

Mama Ua       : Mama kerja?

Ali                  : Dulu kerja, jadi tukang cuci.

Mama Ua       : Kalau bapak kerja apa?

Ali                  : Tukang service ac.

***

Najwa             : Mah aku kayaknya gak bisa ikut hafalan qur’an.

Mama Ua        : Kenapa?

Najwa             : Soalnya bapak lagi sakit, terus belum anterin ade-ade sekolah, dan bantu ibu buat kue untuk jualan.

***

Mama Ua       : Yu, sungguhan kamu gak bisa ikut kegiatan leadership moment, sekaliii aja?

Ayu                 : Engga bisa mah, mama ku kerja aku harus jagain adik-adik aku (Hafiz, Ila dan Nung). Aku cuma bisa ikut gelar baca aja mah tiap minggu dan hafalan qur’an  jumat, itu juga kalau  dipos Vaika, kalau jauh gak bisa mah.

***

Cinta               : Mah aku takut kalau ngajar lagi.

Mama Ua        : Kenapa?!

Cinta               : Emaknya pada galak-galak, suka ikut campur gitu. Padahal bocahnya yang bandel mah.

***

Mama Ua       : Aden gimana trainingnya? Semoga kamu diterima kerja ya.

Aden               : Alhamdulillah mama Ua, Aden sudah diterima kerja.

Mama Ua       : Alhamdulillah Ya Allah ya Rabb, mama Ua ikut senang.

***

Mama Ua       : Gah sana dicicil buat tebus ijasah kamu!

Gagah             : Ijasah gak usah diambil gak papa mak, ini uangnya buat kita bertahan hidup dulu.

 

BAB III: EARTH IS A PLACE TO LEARN

warung baca mata air

sumber: warung baca mata air

Banyak anak mengisi keseharian mama Ua. Datang silih berganti untuk bermain sambil belajar dan berbagi tentang warna-warni kehidupan, menjadi gerai inspirasi untuk mama Ua. Tugas sekolah, tugas kampus, calista (baca tulis bercerita) merupakan ruang yang mama Ua ciptakan buat anak tumbuh gembira. Rasa kesederhanaan yang mama Ua tekuni, baca atau membacakan buku untuk semua anak Indonesia adalah kebahagian, dan menjadi aset berharga buat mama Ua menggapai cinta-Nya.

Kepolosan, kejujuran, keingintahuan yang tinggi seorang anak, terasa penting untuk menjadi perhatian mama Ua. Kekhawatiran seorang ibu yang mama Ua rasakan tidak hanya pada anak sendiri,  melainkan semua anak yang sejauh ini mama Ua kenal. Mereka anak Indonesia telah membuat mama Ua selalu terpacu untuk ingin menjaga dan melindungi semampu mama, terlebih lagi dari kejadian-kejadian pahit di masa lalu yang mereka alami. Tak ingin mereka melewati jalan yang salah atau mengisi waktu dengan penuh keputusasaan, hanya karena tak ada tempat buat mereka mengekspresikan berbagai keinginannya, dan tak ada yang mengarahkannya, sehingga mereka bisa saja jadi malas untuk belajar, lelah berkepanjangan lalu hidup berantakan.

Mereka punya orang tua, tapi mungkin sibuk bekerja. Ada pula anak-anak yang memiliki orang tua, tapi tak bisa menjadi sahabat untuk anaknya merdeka berpendapat dan bercerita apa saja. Apalagi jika mereka adalah anak-anak yang tidak memiliki orang tua. Depresi, minder, pesimis, kebingungan dan kesedihan, tak dapat dipungkiri itu menjadi sahabat terdekatnya.

Meski tak ada ruang fisik yang kami miliki secara sah, mama Ua dan anak-anak percaya, kalau lapak sampah, tanggul, teras-teras rumah kontrakan, gubuk-gubuk di lapangan tempat anak-anak bermain merupakan gerai inspirasi dan bumi tempat kita belajar juga.

Belajar giat, belajar sabar, belajar bersosialisasi dan lain sebagainya, dirangkum dari lingkaran kegiatan anak-anak. Keberadaan ruang baca diperbatasan Tangerang Selatan, diharapkan tetap menjadi wadah yang bermanfaat, menjadi gerai inspirasi bagi mereka, anak-anak Indonesia agar bisa tumbuh mandiri, sehat dalam berfikir dan memiliki karakter kepribadian yang baik.

                                                                                                I love you my Allah.

 

BAB IV: FOR CHILDREN’S GOOD LIFE

gerai inspirasi

sumber: warung baca mata air

Membaca

‘Kids, kenali diri kalian sejak dini, jangan malu bertanya tentang apa saja, baca setiap hal yang singgah pada kehidupan kita. Dunia begitu luas untuk kita jelajahi. Datanglah selalu pada ibumu, dia akan tahu kemana kamu baiknya melangkah. Setidaknya dari ibu, ada sejuta doa dan air mata yang sanggup mengangkat mimpi indahmu’.

Menganalisa

‘Kids, setiap waktu kita akan selalu bersinggungan dengan hal-hal  yang bisa kita suka atau mungkin kita sangat membenci. Genggamlah ilmu dari mereka yang siap menuntunmu dengan baik dan sabar, berusahalah untuk tidak salah menempatkan orang lain dikehidupan kita, agar tidak tercipta kecemburuan satu dan lainnya’.

Merasakan

‘Kids, sehat dimulai dari hati yang jujur, energi didapat dari bahagia yang tulus, jika kalian miliki itu, kelak akan mudah bagimu berjuang melewati waktu yang tak kan pernah kita tahu, kapan segalanya bisa berakhir. Bahagiakan dirimu dengan cinta pada dirimu sendiri dan orang lain disekitarmu. Kita tak akan sanggup merasakan suka duka orang lain jika waktumu dihabiskan hanya untuk egomu sendiri. Belajarlah menghargai waktu dan mengatur waktu sebaik mungkin, agar tidak terjebak dengan kata terlambat’.

Mengimplementasi

‘Kids, tanah kelahiranmu bagian yang tak akan pernah dapat kamu lupakan, kemanapun kamu terbang jauh. Dari keluarga kecil, masa kecil akan jadi berarti kelak ketika kehidupan baru kamu dapatkan, dan semua ritme yang senada akan diperjuangkan olehmu tanpa paksaan, karena hidup sudah jadi kepastian bagi semua hamba Nya yang harus diterima apa adanya. Baik dan buruknya yang kalian jumpai suatu hari nanti, dimulai dari apa yang sudah kalian tanam dari sekarang’.                                                   

                                                                                                             I love you kids.

 

Sematkan Rasa Bersama yang Layak dan Berhak

warung baca mata air

sumber: warung baca mata air

Luka tak harus larut seketika. Dirundung segudang kesedihan  bukan satu halangan. Cemooh dan hinaan jadi  bahan pelajaran. Setiap kita bisa, akan selalu menjadi luar biasa, meski pijakannya hanya seputar dapur sumur dan kasur. Jika kita teliti, adalah benar adanya bahwa masih ada bahagia yang beriringan dengan datangnya kesedihan. Hanya saja di waktu yang bertepatan kita menyadari atau tidak, karena hal ini menyangkut soal kepekaan yang terasah.

Ijinkan Kami, mengajak Anda berjuang bersama menjadi gerai inspirasi, untuk dunia sejuta anak yang layak dan berhak memperoleh pengetahuan yang mumpuni dan rejeki tak terbatas.

We shared We Prepared for children’s good life

Leave your vote

8 points
Upvote Downvote

Total votes: 8

Upvotes: 8

Upvotes percentage: 100.000000%

Downvotes: 0

Downvotes percentage: 0.000000%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Hey there!

Sign in

Forgot password?

Don't have an account? Register

Close
of

Processing files…