Gerakan Kampung Membaca adalah salah satu program unggulan yang terus digelorakan oleh Komunitas Ngejah. Hampir setiap akhir pekan para relawan yang terdiri dari anak-anak muda mendatangi kampung demi kampung untuk menebar virus membaca. Selain relawan yang terdiri dari pemuda sekitar Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut, di mana Komunitas Ngejah berdiri, mahasiswa dari berabagi kota pernah mencicipi terlibat jadi relawan kegiatan ini.

 

Lalu bagaimana bentuk kegiatannya? Kegiatan ini dimulai dari komunikasi dengan tetua kampung untuk menetapkan waktu kunjungan. Selepas itu para relawan datang dengan berbekal senjata utama berupa ratusan buku. Setelah sampai di lokasi relawan akan membuka acara dengan memperkenalkan identitas gerakan dan tujuan bersilaturahmi ke kampung tersebut. Sesi selanjutnya adalah sesi permainan. Sesi ini sengaja dihadirkan dalam rangka melebur kekakuan antara relawan dengan peserta GKM yang biasanya didominasi oleh anak-anak dan remaja.

Sesi selanjutnya kemudian adalah sesi mendongeng atau baca puisi. Perwakilan relawan akan tampil membacakan puisi atau mendongeng sembari memberikan pemahaman tentang pentingnya keberanian untuk berani tampil dan percaya diri. Lebih lanjut para relawan akan mengelompokan peserta menjadi beberapa kelompok kecil sebagai salahsatu langkah sebelum dimulainya kegiatan membaca bersama.

 

Pembentukan kelompok akan dilakukan berdasarkan tahapan usia: kelompok pra sekolah, SD kelas bawah, SD kelas tinggi, SMP, SMA dan umum. Setiap kelompok akan ditemani oleh satu atau dua orang relawan yang akan membantu peserta memilih buku. Kegiatan membaca bersama biasanya dilakukan minimal selama 30 menit.

 

 

Selepas itu akan dilanjutkan sesi tantangan. Pada sesi ini peserta dipacu untuk berani tampil menceritakan tentang buku yang sudah dibacanya. Dalam beberapa kesempatan, peserta yang tampil sering mendapatkan ganjaran berupa hadiah. Mendekati akhir acara, kegiatan diisi dengan motivasi membaca. Sesi ini akan diisi dengan penjelasan tentang pentingnya dan manfaat membaca.

 

Lalu apa bedanya GKM yang biasa dilakukan pada akhir pekan dengan GKM edisi akhir tahun? Pertama, jawabannya tentu saja karena kegiatannya dilaksanakan pada akhir tahun, mengisi libur akhir semester. Kedua, GKM edisi akhir tahun dilaksanakan secara maraton dari satu kampung ke kampung lainnya, bahkan para relawan ini kerap tidur di rumah-rumah penduduk lokasi kegiatan. Pada tahun 2018, GKM edisi akhir tahun dilaksanakan selama empat hari yaitu mulai tanggal 26 sampai tanggal 29 Desember. Empat lokasi yang dipilih menjadi sasaran kegiatan yaitu: 1), Kampung Sindangsari Desa Sukawangi Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut, 2) Kampung Pasirwaja Desa Sukawangi Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut, 3) Kampung Wandasari Desa Wandasari Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya, dan 4), Kampung Sagarabiakta Desa Sukanagara Kecamatan Peundeuy Kabupaten Garut.

Sambutan hangat di setiap lokasi begitu kentara. Buktinya, hadirnya para peserta GKM yang terdiri dari anak-anak mulai usia PAUD, SD, SMP, SMA bahkan para pemuda dan ibu-ibu. Kehangatan lainnya terlihat dari sambutan para tetua kampung sebagian lokasi sasaran yang sengaja memberikan jamuan berupa liwet untuk para relawan. Hal yang tak kalah pentingnya, selepas kegiatan berlangsung ada rencana untuk membuat Pojok Baca baru di salahsatu lokasi sasaran GKM edisi akhir tahun.

Leave your vote

2 points
Upvote Downvote

Total votes: 4

Upvotes: 3

Upvotes percentage: 75.000000%

Downvotes: 1

Downvotes percentage: 25.000000%

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Total
5
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Hey there!

Sign in

Forgot password?

Don't have an account? Register

Close
of

Processing files…