Sejumlah kajian dan penelitian mengenai kemampuan literasi masyarakat Indonesia telah beberapa kali dilakukan oleh Lembaga internasional. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ternyata kemampuan literasi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Merespon temuan tersebut, berbagai upaya yang memungkinkan akan memicu gairah dan menguatkan kemampuan literasi masyarakat terutama di lingkungan Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut dan sekitarnya, terus digulirkan oleh Komunitas Ngejah. Dari beragam cara dan bentuk tersebut, diantanya adalah gerakan literasi dini dengan cara memperkenalkan bahan bacaan kepada anak-anak balita yang berada di sekitar Saung Komunitas Ngejah. Adapun starteginya adalah mengajak mereka bermain di saung, kemudian menemaninya untuk memilih buku, melihat gambar yang ada di dalam buku, dan membacakan buku cerita.

Kenapa langkah tersebut perlu ditempuh? Apakah pekerjaan itu tidak termasuk pada pekerjaan yang sia-sia? Dewayani dan Setiawan (2018, hlm. 11) menyatakan bahwa

“tidak tumbuhnya minat membaca pada anak sebagian disebabkan fakta bahwa literasi dini tidak ditumbuhkan pada tiga tahun pertama kehidupan anak. Orang tua sebagai pihak yang berperan penting dalam tahun-tahun pertama kehidupan anak, perlu memahami literasi dini secara utuh agar dapat menyemainya dengan baik. Kecakapan literasi dini yang ditumbuhkan secara optimal berperan penting dalam pengembangan potensi anak di sepanjang kehidupannya”.

Pernyataan yang sama disampaikan oleh Roskos, dkk., dalam sebuah artikel yang berjudul The Essentials of Early Literacy Instruction (2003) menyatakan bahwa petunjuk literasi awal yang efesien memberikan anak-anak prasekolah dengan pengaturan, bahan, pengalaman yang sesuai dengan perkembangan, dan dukungan sosial yang akan mendorong bentuk awal membaca dan menulis sampai berkembang pada tahap melek huruf.

Mengetahui adanya teori-teori atau pernyataan ahli yang memberikan dukungan pada upaya penanaman kesadaran literasi sejak dini, maka gerakan literasi untuk anak-anak balita akan terus dikembangkan bahkan tidak menutup kemungkinan akan melebar ke kampung-kampung atau daerah lain.

Selain fokus menanamkan kesadaran literasi dengan cara langsung berinteraksi dengan anak-anak balita, upaya lain yang digulirkan oleh Komunitas Ngejah sebagai upaya menanamkan kemampuan literasi dini, adalah dengan cara memberikan seminar kepada ibu-ibu di Desa Sukawangi tentang pentingnya membacakan cerita kepada anak-anaknya. Pada kegiatan tersebut, Komunitas Ngejah sengaja menghadirkan dosen (pakar) dari luar kota untuk menyampaikan teori terkait alasan, manfaat dan cara membacakan cerita untuk anak-anak, pun tentang pentingnya mengenalkan literasi kepada anak-anak sejak dini. Seminar tersebut kemudian diakhiri dengan praktik langsung membacakan cerita yang langsung dilakukan oleh ibu-ibu peserta seminar kepada anak-anaknya.

Pada perkembangannya, dari usaha – usaha sederhana yang dilakukan oleh Komunitas Ngejah, kini mulai menunjukan beberapa hal yang menggembirakan. Misal adanya orang tua yang mau meminjam buku cerita untuk anak – anaknya, mengisi hari libur dengan mengajak anaknya ke Saung Komunitas Ngejah, bahkan ada juga yang mulai rutin membacakan buku cerita untuk anak – anaknya.

Daftar bacan:

Dewayani, S. & Setiawan, R. (2018). Saatnya Bercerita: Mengenalkan Literasi Sejak Dini. Yogyakarta: Kanisius.

Roskos, K. A., et. al., (2003). The Essentials of Early Literacy Instruction. National Association for the Education of Young Children. Reprints online at www.naeyc.org/resources/journal.

Leave your vote

2 points
Upvote Downvote

Total votes: 2

Upvotes: 2

Upvotes percentage: 100.000000%

Downvotes: 0

Downvotes percentage: 0.000000%

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Total
35
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Hey there!

Sign in

Forgot password?

Don't have an account? Register

Close
of

Processing files…