Sumber: KOMPAS.COM

Di salah satu sudut lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Minggu (5/3) pagi, belasan anak mengerumuni sebuah lapak terpal biru. Di atas terpal berukuran 7 meter x 2 meter yang dibentangkan di lantai bata blok itu ratusan buku digelar. Cika Nurul (5) dan Hakim (8) serta anak-anak lainnya sibuk memilih buku untuk dibaca.

Lapak itu adalah pustaka milik komunitas Rumah Baca Aneuk Nanggroe (Ruman), yang buka setiap Minggu pagi. Ruman adalah pustaka yang mendatangi pembaca.

Seusai mendapatkan buku cerita bergambar, Cika dan Hakim duduk di sudut terpal dekat beton pembatas parit menikmati buku mereka. Di sebelahnya, Nurhasanah (23), bibi mereka, juga tengah membaca. “Cika belum bisa membaca, tapi sudah mengenal huruf,” katanya.

Aktivitas ini mereka lakukan setiap Minggu sejak setahun lalu. Mereka tinggal sekitar 2 kilometer dari Lapangan Blang Padang.

“Gara-gara mereka minta ke sini, saya pun ikut membaca,” kata Nurhasanah.

Di sudut lain, Irma Sari (35) bersama anaknya, Aufa Rafiqin (10) dan Ahyan Ghaffar (6), juga tengah memilih buku. Aufa dengan cekatan membongkar susunan buku. Dalam 5 menit tiga buku sudah di tangan.

Setiap Minggu pagi, Irma pun menemani Aufa ke Blang Padang. Aufa mampu melahap lima buku dalam seminggu. Dahulu, dia kewalahan karena setiap bulan harus membeli buku.

Untuk cerita selengkapnya, silakan mengunjungi:

http://edukasi.kompas.com/read/2017/03/24/20293821/gerakan.literasi.langkah.kecil.bangun.peradaban

Leave your vote

-1 points
Upvote Downvote

Total votes: 1

Upvotes: 0

Upvotes percentage: 0.000000%

Downvotes: 1

Downvotes percentage: 100.000000%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Hey there!

Sign in

Forgot password?

Don't have an account? Register

Close
of

Processing files…