Dari jarak puluhan meter, terdengar riuh suara anak-anak. Suara-suara itu dipandu oleh satu sumber suara dari seorang dewasa dengan intonasi naik turun setengah menanyi. Yang jelas, suara itu semakin memastikan bahwa kolong di bawah jembatan layang di jalan Dewi Sartika, Kelurahan Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan, tak hanya diisi bising jalanan. Kita akan berpikir bahwa kolong jembatan merupakan tempat di mana kucing-kucing liar mengais-ngais sampah, dengan tembok-tembok kusam penuh bercak dan noda kotor, atap bagi orang-orang terpinggirkan yang menjadikannya tempat berteduh, dan pikiran-pikiran lainnya.

Mimpi TBM Kolong 1
Antusiasme anak-anak yang dipandu kakak-kakak relawan.

Namun sejak 4 Juni 2016, ada inisiatif baik yang dikerjakan oleh sekelompok orang yang menyadarkan masyarakat bahwa persepsi yang selama ini ada di benak khalayak luas tentang kolong jembatan dapat dipatahkan. Yang jelas, kita akan dibuat terheran-heran dengan adanya rumah kecil berisi buku-buku dan hijaunya lapangan futsal dengan rumput sintetis yang menyelimutinya hingga ke depan area rumah kecil yang juga perpustakaan itu. Di tiang-tiang penyangga jembatan, terdapat pot-pot tumbuhan yang disusun meluas dengan jajaran horizontal dan vertikal. Di depan perpustakaannya, terdapat panggung sederhana yang dibuat berjenjang hingga tingginya kurang lebih satu setengah meter di mana biasanya anak-anak unjuk gigi menunjukkan kebolehannya dalam kegiatan seni.

Baca juga: (TBM) Kuncup Mekar di Antara Pegunungan Karst

Adalah sekelompok mahasiswa FISIP UIN Jakarta yang tergabung dalam komunitas FISIP Mengajar bersama OI (sebutan fans Iwan Fals) sebagai penggagasnya. Sebelumnya, ormas OI sudah terlebih dahulu memanfaatkan kolong, yang awalnya kumuh, dengan memulai penghijauan. Manfaat terus ditebarkan dan dedikasi tak pernah berhenti. Menyadari peningkatan minat pada literasi adalah penting, para orang baik tersebut mendirikan taman baca masyarakat yang dinamai TBM Kolong, sesuai dengan lokasinya. Hingga kini, mereka terus aktif mengadakan kegiatan edukatif dan menghibur dengan dukungan yang terus bertambah dari pihak-pihak eksternal seperti masyarakat, universitas, Pemerintah Kota Tangerang Selatan beserta jajarannya dan swasta.

Mimpi TBM Kolong 2
Beberapa eksemplar buku karya TBM Kolong.

Pada Minggu, 24 Maret 2019, ada kabar yang sangat menggembirakan dari TBM Kolong. Melalui dukungan Literasi Nusantara, Gramedia Books, Komunitas Magma, MRI Tangsel (Masyarakat Relawan Tangerang Selatan), SPAK Indonesia (Saya, Perempuan Anti Korupsi Indonesia), beberapa komunitas dan donatur, taman baca ini mengadakan acara peluncuran buku dan musikalisasi puisi sebagai cara merayakan hari puisi sedunia yang jatuh tiap tanggal 21 Maret.  TBM Kolong juga turut mengundang Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsiap Daerah, Wakil Kepala Perpus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ketua RW 001 Kelurahan Cipayung, Gramedia, dan seorang publik figur Dik Doank.

Baca juga: Puisi Cinta untuk Gadis yang Menolak Cinta Chairil Anwar

Setelah ratusan anak-anak berkumpul, acara dimulai pada pukul 13.00 dengan sambutan oleh penanggung jawab acara yang kerap disapa Kak Nusa. Kemudian, tamu-tamu yang diundang juga memberikan sambutan serta apresiasi terhadap peluncuran buku yang berjudul Mimpi, karya anak-anak didik dan para relawan TBM Kolong. Acara diisi dengan penampilan puisi oleh anak-anak didik, menari, dan bernyanyi. Bersamaan dengan itu, terdapat cek kesehatan dan pengobatan gratis yang berlokasi di lapangan futsal, bersebelahan dengan panggung yang menjadi pusat acara.

Mimpi TBM Kolong 6
Seorang anak digendong ibunya yang sedak melakukan cek kesehatan.

Acara memuncak ketika Dik Doank naik ke atas panggung. Dengan tampilannya yang khas, ia menghibur anak-anak dan ibu-ibu yang mendampingi para buah hatinya. Dik Doank benar-benar menarik perhatian, bahkan hingga warga-warga yang berada di sekitar TBM Kolong, membuat kerumunan semakin ramai. Ia pun memberikan hadiah kepada dua anak didik taman baca dilihat dari antusiasme mereka yang tinggi. Yang mengejutkan, hingga di penghujung acara orang-orang semakin banyak yang hadir ke taman baca kebanggan warga Cipayung ini.

Karya TBM Kolong yang bertajuk Mimpi tersebut berisi 36 puisi dan dikerjakan oleh 35 orang campuran dari anak didik dan relawan taman baca. Puisi-puisi yang terdapat di dalamnya mengambil satu tema, sesuai dengan judul buku itu sendiri: mimpi. Buku yang tipis namun bernas ini adalah karya perdana dari TBM Kolong, dengan desain sampul yang simpel memikat berwarna biru tua. TBM Kolong terus berharap ke depannya karya ini dapat tersebar ke seluruh Indonesia serta dapat menginspirasi siapa pun untuk turut mencerdaskan bangsa.

Leave your vote

1 point
Upvote Downvote

Total votes: 1

Upvotes: 1

Upvotes percentage: 100.000000%

Downvotes: 0

Downvotes percentage: 0.000000%

Hey there!

Sign in

Forgot password?

Don't have an account? Register

Close
of

Processing files…