Pada 21 April 2019 anak-anak berkumpul di Taman Baca Masyarakat Ciputat. Lalu apa ya yang membuatnya menjadi tidak biasa? Bersamaan dengan momentum hari Kartini, TBM yang bekerja sama dengan teman-teman dari Fisip Mengajar turut serta dalam perayaan momentum tersebut dengan agenda yang tidak biasa. Berikut agenda kegiatan adik-adik kali ini:
Ice Breaking dan Cerita Singkat
Agenda dimulai dengan ice breaking yang dipandu oleh dua orang MC dan dilanjutkan dengan cerita singkat mengenai ‘siapakah Ibu RA Kartini?’, yang disampaikan oleh kakak Aisyah. Seperti yang diharapkan, anak-anak mendengarkan cerita tersebut dengan antusias dan ceria. Dalam kesempatan tersebut, kami berharap anak-anak sekiranya mengetahui siapa dan mengapa Ibu Kartini begitu berjasa.

Mengasah Kreativitas
Lanjut kepada kreativitas yaitu lomba mewarnai dan membuat puisi. Untuk yang berusia di bawah 7 tahun, adik-adik diarahkan untuk mengikuti lomba mewarnai. Sedangkan, untuk yang berusia di atas 7 tahun maka diarahkan untuk membuat puisi. Dibantu dengan kakak-kakak sebagai mentor, adik-adik dibuat perkelompok berkisar antara 4-6 orang supaya lebih tertib dan leluasa menulis atau mewarnai. Sesuai dengan momentum yang ada, tema mewarnai dan puisi yang dibuat oleh adik-adik adalah Ibu Kartini.
Baca juga: 3 Karya Pemenang Lomba Puisi Festival TBM Ar Rasyid 2019
Selain adik adik, ada kegiatan seru dari para orang tua khususnya ibu-ibu yaitu membuat bunga dari wadah telur. Kegiatan ini di latih oleh ibu Yanti dan ibu Haryati dari komunitas Magma Tangsel yaitu komunitas TBM Se Tangerang Selatan. Kegiatan ini nantinya akan dilombakan dan akan ada 3 pemenang dengan kreasi bunga terbaik.
Dongeng
Dongeng dapat dikatakan merupakan salah satu agenda yang sangat ditunggu-tunggu oleh adik-adik di TBM. Saat kakak-kakak memilah dan menilai hasil kreativitas yang telah selesai, adik-adik dengan antusias mendengarkan dongeng yang disampaikan salah satu kakak Fisip Mengajar tentang dua sahabat yang dikejar oleh seekor beruang. Adik adik TBM terlihat antusias dalam mendengarkan cerita.

Menari
Setelah mendengarkan dongeng, adik-adik dialihkan ke dalam agenda yang tidak kalah seru dari sebelumnya yaitu, menari. Dipandu oleh dua orang kakak dari Fisip Mengajar, adik-adik perempuan maupun laki-laki begitu antusias mengikuti apa yang telah dicontohkan. Bahkan, mereka berani mengajukan diri untuk mengulang tarian di atas panggung tanpa petunjuk dari kakak-kakak pengajar. Tarian yang diajarkan adalah tarian Cindai.
Baca juga: Cinta Baca adalah Tempat di Mana Literasi Bermuara
Menyanyi
Agenda diakhiri dengan pembagian hadiah untuk masing-masing tiga orang pemenang dari setiap kategori lomba. Kemudian, akhir agenda dilengkapi dengan menyanyikan lagu “Ibu Kita Kartini” bersama-sama. Antusiasme adik-adik masih terasa bahkan hingga di akhir acara.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat untuk meraih cita-cita seperti yang dikatakan ibu Kartini “Habit Gelap Terbitlah Terang”. Dalam rangka hari Kartini kami ingin memmmmengapresiasorangtua khususnya ibu-ibu yang senantiasa mendukung kegiatan kami hingga saat ini.
*) Artikel ini merupakan kiriman komunitas dan murni karya mereka.