Masker dan pelindung wajah kini dapat sering kita jumpai di mana pun. Dalam upaya melindungi diri dari covid-19, para ahli kesehatan pun memberi anjuran untuk dapat melindungi diri lebih ketat dengan menggunakan pelindung wajah. Namun, antara masker dan pelindung wajah, mana yang lebih baik melindungi diri dari covid-19?
Haruskah kita menggunakan pelindung wajah?
Kala pertama kali covid-19 teridentifikasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) langsung bertindak dengan membuat serangkaian protokol, di mana salah satunya adalah penggunaan masker untuk melindungi hidung dan mulut karena virus corona kerap ditularkan melalui droplet (percikan/partikel kecil air ludah) dari orang yang bersin-bersin atau batuk.
Dikutip dari WebMD, para dokter dan ahli kesehatan mengatakan bahwa untuk perlindungan yang lebih, para tenaga medis dapat menggunakan pelindung wajah. Tentunya penggunaan pelindung wajah bukan hal yang baru untuk dunia medis sejak dokter dan para perawat telah menggunakannya untuk menangani pasien covid-19.
Baca juga:
Berapa Lama Orang Tanpa Gejala Dapat Menulari Orang Lain?
Jaminan Kecelakaan Kerja untuk Para Pekerja yang Terpapar Covid-19
Namun yang jadi pertanyaan, apakah warga biasa juga perlu menggunakannya?
Karena jumlahnya yang lebih sedikit, maka warga dianjurkan menggunakan masker standar. Para tenaga medis, yang berada paling dekat dengan virus corona, disarankan menggunakan pelindung wajah dan masker standar.
“Pelindung wajah memang memiliki banyak keuntungan: Pelindung wajah mudah digunakan dan baik dalam melindungi paparan droplet. Pelindung wajah merupakan opsi yang lebih baik untuk perlindungan,” terang Eli Perencevich, dokter penyakit menular di Universitas Iowa dan lembaga Iowa City Veterans Affairs Health Care System.
Kini, Perencevich dan koleganya telah menerbitkan sebuah studi terbaru di JAMA, di mana mereka beropini bahwa ketika seseorang butuh perlindungan yang lebih untuk melawan covid-19, pelindung wajah memiliki potensi yang lebih tinggi untuk melindungi seseorang bila dibandingkan dengan masker standar, khususnya ketika digunakan selama melakukan penjarakan fisik, penelusuran kontak terduga positif, dan saat dilakukannya pengujian pasien.
Per Keith Kaye, seorang profesor obat-obatan dan direktur divisi penelitian penyakit menular di Sekolah Medis Universitas Michigan mengatakan, antara masker dan pelindung wajah, pelindung wajah lebih mudah dibersihkan dan digunakan kembali. “Saya pikir kita akan lebih sering melihat orang-orang yang menggunakan pelindung wajah. Terutama jika covid-19 terus-menerus masih menjadi masalah,” katanya.
RUJUKAN:
Sumber gambar: Ayobandung.com