“Apakah benar pinjaman online atau pinjol dapat membantu permasalahan keuangan?”
Tahun 2023 digadang-gadang akan menjadi tahun resesi di mana keadaan keuangan akan berantakan dan tidak terprediksi. Untuk menyikapi hal tersebut, kita harus mampu mengendalikan arus pemasukkan dan pengeluaran serta menentukan prioritas. Pemahaman tentang literasi finansial juga secara otomatis diuji.
Perkembangan teknologi banyak memudahkan segala pekerjaan manusia di berbagai bidang. Dulu, kita hanya dapat membayar suatu barang/jasa hanya melalui uang fisik ataupun kartu. Sekarang, mari kita lihat. Jika dompet tertinggal di rumah, apakah harus pulang untuk mengambilnya?
E-wallet hadir mempermudah segala urusan bayar-membayar. Tidak hanya untuk sekadar online shopping, siapapun dapat membayar apapun dengan e-wallet, bahkan beli cilok sekalipun.
Baca juga:
Kebutuhan manusia selalu bertambah setiap harinya, terlebih lagi kebutuhan sosial. Terkadang kita merasa harus mengikuti apa yang sedang diikuti orang lain mulai dari sekitar kita sendiri. Gaya hidup seperti ini yang membuat kita selalu merasa kekurangan.
Seseorang akan mencari solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Apa itu Pinjaman Online?
Pinjaman online mulai datang dan membuat banyak orang tergiur. Iklannya gencar di berbagai platforms baik itu offline maupun online.
Pinjaman online atau biasa dikenal dengan istilah pinjol merupakan sebuah pinjaman yang dapat diajukan secara online melalui beberapa platforms penyedia jasa pinjaman. Kalau dulu hanya bisa meminjam lewat kerabat ataupun lewat bank, kini siapapun bermodalkan smartphone dan jaringan internet sudah dapat mengunduh aplikasi pinjol.
Pengajuan pinjaman dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Setiap aplikasi memiliki regulasi yang berbeda terhadap jasa pinjaman yang disediakan, mulai dari nomor handphone dan KTP saja sampai memasukkan slip gaji. Semudah itu mendapatkan pinjaman dalam genggaman tangan.
Apa saja yang perlu diperhatikan terhadap pinjol?
Memang pinjol mudah digunakan dan bisa menjadi salah satu solusi dari berbagai permasalahan keuangan, tetapi kita perlu menyadari sistem dari pinjol tersebut. Seperti yang sudah dituliskan, berbeda aplikasi pinjol berbeda pula regulasinya. Pinjol tidak selamanya buruk, hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Pelajari tentang pinjol lebih mendalam
Bagi yang memiliki masalah perekonomian dan hendak memakai pinjol, coba pikirkan kembali. Perbanyak bacaan tentang literasi finansial serta perbanyak informasi terkait permasalahan keuangan dan pinjol yang pernah terjadi. Bisa juga bertanya kepada mereka yang mengerti tentang sistem pinjol ataupun yang pernah menggunakan jasa pinjol sebagai tambahan informasi.
Baca juga:
2. Perhatikan regulasi dan legalitasnya
Sebelum memutuskan untuk meminjam, perhatikan syarat dan ketentuannya!
Berbeda platforms, beda pula regulasinya. Bacalah dengan teliti dan menyeluruh agar segala konsekuensi dari jasa pinjol dapat dimengerti dan agar kita tidak terjatuh dalam kesalahan, jangan asal menekan “Saya sudah mengerti dan menyetujui”. Pastikan juga platforms tersebut sudah memiliki legalitas yang jelas dan terverifikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
3. Sadari kewajiban dari meminjam
Namanya juga meminjam, berarti kita harus mengembalikannya. Sama juga dengan pinjol, kita meminjam uang dari mereka yang menyediakan jasa tersebut. Konsep ini harus betul-betul dimengerti dan dipegang sebagai komitmen untuk meminjam. Jangan sampai sudah meminjam tetapi ternyata tidak bisa mengembalikannya.
4. Jangan mudah tergiur dengan limit yang ditawarkan!
Setiap platforms memiliki limit dan jangka waktu yang berbeda. Pengguna juga dapat menambah limit dengan memasukkan beberapa data pribadi ke dalam platforms tersebut. Memang menaikkan limit bisa dibilang semudah itu, tetapi perlu diperhatikan bila kita ingin meminjam dengan limit besar tersebut.
