2014-2015 Fakfak mendapat kunjungan oleh para pengajar muda angkatan 8 dan 10 yang tergabung dalam gerakan Indonesia Mengajar. Kedatangan mereka merupakan suluh untuk membakar semangat pengabdian warga lokal Fakfak dalam mengembangkan masyarakatnya. Sebagian kecil warga lokal yang aktif ini menyadari bahwa perkembangan Fakfak terbilang lambat dari segi sosial, pendidikan, dan infrastruktur.
Kemudian lahirlah percikan api kecil bernama KomposTIFA pada 11 Desember 2015 sebagai bentuk kontribusi nyata untuk menjadi jembatan penyalur ide, ilmu, dan bantuan material. KomposTIFA adalah singkatan dari Komunitas Muda Positif Fakfak dengan berlandaskan pada visi yakni turut serta membentuk generasi muda yang peduli akan kemajuan berpikir dan pengembangan kreativitas, pemikiran kritis, dan pribadi mandiri dengan melakukan aksi nyata yang positif dan bermanfaat luas bagi masyarakat.
Dan misi KomposTIFA adalah mengampanyekan gerakan gemar membaca dengan mendirikan Jaringan Rumah Baca KomposTIFA (RBK) dan juga sebagai organisasi yang menyediakan wadah-wadah untuk berkreasi dan berekspresi serta melakukan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat luas bagi masyarakat baik dalam bidang sosial, pendidikan, budaya, ekonomi dan kemasyarakatan.
Secara struktur KomposTIFA terdiri dari Dewan Pembina dan Penasihat, seorang Penanggung Jawab dan dibantu 3 divisi utama yaitu Divisi Program, Divisi Keuangan, dan Divisi Publikasi, Media dan Relasi. Hingga saat ini pengurus aktif dalam komunitas ini berjumlah 25 orang.
Baca juga: Cinta Baca adalah Tempat di Mana Literasi Bermuara
Para pengelola KomposTIFA menyadari bahwa faktor penyebab rendahnya minat baca bukan hanya terbatasnya sumber bacaan, namun juga inovasi untuk menciptakan iklim membaca dan menyampaikan sumber bacaan bermutu dengan cara yang dinamis. Cerminannya dapat dilihat dengan hanya adanya 1 perpustakaan daerah di Kabupaten Fakfak, belum lagi jumlah pengunjungnya: jangan ditanya.
KomposTIFA ingin tetap menjalarkan api semangatnya ke masyarakat seluas-luasnya. Aksinya diwujudkan dengan cara menggalang dukungan untuk pendirian rumah baca pertama yang kemudian menjadi cikal-bakal pendirian rumah baca lainnya. Rumah Baca KomposTIFA Desa Arguni – Traver telah didirikan atas semangat mereka. Usaha mereka berbuah hasil dengan menerima bantuan dari donatur awal seperti Penyala Makassar dan Pengajar Muda.
Tidak hanya itu, KomposTIFA membuat gerakan swadaya mandiri dengan nama Gerakan Satusatu (Sahabat Tangguh Untuk Satu Juta Buku) di mana gerakan ini merupakan kampanye untuk mengajak setiap orang menyumbang minimal satu buah buku. Juga penggalangan dana dengan menyumbang minimal Rp1000 di mana dana ini nantinya akan digunakan untuk keperluan operasional dan pembangunan proyek perdana KomposTIFA. Hingga kini KomposTIFA telah menginisiasi 5 rumah baca dan juga menjalin kemitraan dengan pondok baca lainnya seperti: RBK Arguni, RBK Siboru, RBK Efata, RBK Viktoria Kriawaswas, Rumah Baca Pniel Kampung Pikpik dan Pondok Baca Brongkendik.
Baca juga: Yang Akan Selalu Ada di Momen Tergelap Jambo Timu
KomposTIFA tetap produktif dengan menciptakan program inovatif bernama Ransel Propos dengan bentuk kampanye Tong Babat (Kitong Baca, Kitong Hebat) membawa ransel yang berisi buku bacaan dan melakukan perjalanan menuju kampung-kampung pelosok dengan berkendara sepeda motor. Ransel Propos ini juga menjadi salah satu cara mereka menjajaki kemungkinan pembukaan jaringan rumah baca KomposTIFA yang baru. Program ini pun yang mengantarkan mereka berjejaring dalam Lingkaran Pustaka Bergerak Indonesia. Dengan bergabungnya mereka, KomposTIFA dapat menerima bantuan lebih banyak lagi.
Hanya butuh percikan kecil untuk membuat bara api menyala-nyala. Bila membayangkan ilmu sebagai cahaya, maka dengan adanya api sudah tentu ada cahaya. Maka dari itu, jagalah api. Apakah kamu ingin menjadi angin yang membesarkan baranya? Ayo bantu KomposTIFA supaya tetap menjaga api semangat literasi di Fakfak dengan berdonasi melalui link berikut: Kolom Donasi
Kontak:
Website: www.kompostifa.org
Media Sosial: kompostifa (Instagram, Facebook, Twitter)
