Studi terbaru telah mengidentifikasi sebuah antibodi dalam merespons pandemi covid-19.

Antibodi ini memiliki  potensi untuk membantu mengobati penyakit, serta mengurangi kemungkinan tertular infeksi yang menyebabkannya.

Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Natural Communications dan dipimpin oleh para ilmuwan dari tiga lembaga di Belanda: Universitas Utrecht, Pusat Medis Erasmus, dan perusahaan farmasi Harbour BioMed.

Antibodi

Semenjak gawatnya situasi akibat kemunculan covid-19 -dikenal juga sindrom pernapasan akut parah 2 (SARS-CoV-2)- dan penyebarannya yang cepat di seluruh dunia, para ilmuwan dengan segera melakukan penelitian.

Ketika perhatian tertuju pada pembuatan vaksin yang membuat tubuh dapat memproduksi antibodinya sendiri terhadap virus, para peneliti juga sedang mengembangkan antibodi itu sendiri, yang mana nantinya akan diinjeksikan kepada orang-orang sebagai upaya mencegah infeksi.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa antibodi dapat membantu merawat penyakit yang disebabkan oleh virus serupa, sehingga antibodi SARS-CoV-2 kemungkinan dapat membantu menghalangi infeksi hingga nanti vaksin ditemukan.

Umumnya, antibodi bekerja dengan menghentikan laju virus yang menginfeksi sel-sel dalam organisme inang. Merujuk pada studi terbaru, antibodi baru yang diidentifikasi menghentikan infeksi SARS-CoV-2 dengan menargetkan lonjakan protein pada permukaan virus yang memungkinkannya untuk mendapatkan akses ke sel-sel inang.

Antibodi biasanya dikembangkan pada spesies bukan manusia. Peneliti kemudian mengambil langkah lebih lanjut untuk membuat antibodi dapat efektif pada tubuh manusia. Bagaimana pun, tim peneliti telah mengembangkan antibodi baru yang prosesnya dipercepat langsung untuk manusia.

Baca juga: 70 Vaksin Covid-19 Sedang Dikembangkan, 3 Orang Dalam Percobaan

Pengobatan covid-19?

Ketika menerjemahkan penemuan ini ke dalam sebuah pengobatan covid-19 yang membutuhkan penelitian dan pengujian lebih, adanya temuan-temuan baru merupakan hal yang sangat berharga.

Mengacu pada studi dari Profesor Frank Grosveld, ia berkata, “Penemuan ini menyediakan landasan yang kuat sebagai penelitian tambahan yang dapat mengkarakterisasi antibodi ini dan dapat memulai pengembangannya secara potensial terhadap pengobatan covid-19.”

“Antibodi yang digunakan pada penelitian ini adalah ‘sepenuhnya manusia’ (mengambil langkah percepatan dengan tidak melalui spesies bukan manusia seperti pada umumnya –tambahan penerjemah), yang dapat memproses pengembangannya lebih cepat dan mengurangi potensi efek samping imun.”

Sebelumnya, para peneliti telah melakukan studi wabah sindrom pernapasan akut parah, atau dikenal dengan SARS, pada 2002-2003. Virus corona menyebabkan wabah ini memiliki banyak kesamaan dengan SARS-CoV-2, sehingga para ilmuwan mengembangkan penelitian yang lebih awal untuk mengidentifikasi antibodi SARS-CoV-2.

Merujuk pada studi lain yang dilakukan oleh Berend-Jan Bosch, Ph.D., ia berkata, “Dengan menggunakan koleksi temuan antibodi SARS-CoV kita dapat mengidentifikasi sebuah antibodi yang juga dapat menetralisir infeksi SARS-CoV-2 dalam sel-sel.”

“Antibodi yang menetralkan memiliki potensi untuk mengalihkan infeksi ke inang yang terinfeksi, menyokong pembersihan virus, atau melindungi invididu yang tak terinfeksi yang telah terekspos virus.”

Baca juga: Terdapat 6 Perbedaan Antara Covid-19 dengan Flu Biasa

Karena antibodi dapat menetralkan SARS-CoV dan SARS-CoV-2, maka antibodi tersebut juga dapat berguna untuk mengobati kasus virus corona yang serupa yang dapat muncul di kemudian hari.

“Kemampuan menetralisir silang yang dimiliki antibodi tersebut sangat menarik dan kemungkinan memiliki potensi mitigasi wabah yang disebabkan oleh virus serupa virus corona di waktu mendatang,” ujar Bosch.

Dr. Jingsong Wang, pendiri dan CEO Harbour BioMed, menambahkan: “Ini merupakan penelitian inovatif. Upaya-upaya lebih diperlukan untuk menguji apakah antibodi ini dapat memberi perlindungan atau mengurangi keganasan wabah pada manusia.”

“Kami berharap dapat meningkatkan kerja sama pengembangan antibodi ini dengan berbagai pihak. Kami percaya teknologi kami dapat berkontribusi untuk segera melahirkan kebutuhan kesehatan darurat masyarakat dan kami sedang mengejarnya dengan berbagai penelitian lainnya,” tambah Dr. Jingsong Wang.

 

Diterjemahkan dari artikel Medical News Today yang berjudul: “Study identifies possible antibody to new coronavirus“.

Sumber gambar: Xinhuanet.com

Leave your vote

0 points
Upvote Downvote

Total votes: 0

Upvotes: 0

Upvotes percentage: 0.000000%

Downvotes: 0

Downvotes percentage: 0.000000%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Hey there!

Sign in

Forgot password?

Don't have an account? Register

Close
of

Processing files…