Persiapan Sebelum Melakukan Perjalanan
Selasa, 20 November 2018 – Hujan deras sepanjang malam menyisakan jejak basah di rerumputan. Udara pagi ini pun begitu menusuk tulang. Tepat pukul 04.30 pagi Togu dan tim terbangun dari tidur. Saat itu kabut masih tebal menyelimuti Bukit Simarjarunjung, tempat kami berkemah. Tidak adanya cahaya penerangan membuat mereka harus menggunakan senter untuk berjalan keluar. Meski demikian, tim Jalan Kaki 305,65 kilometer keliling Danau Toba tetap semangat berkemas dari perkemahan di atas Bukit Simarjarunjung. Untuk mengumpulkan energi sebelum melakukan perjalanan, Togu dan tim sarapan terlebih dahulu. Kak Ima dari Sopo Belajar Alusi Tao Tobalah yang menyiapkannya. Memang, selama jalan kaki ini, Togu dan tim sudah membawa bahan logistik untuk persiapan 8 hari kedepan.
Matahari perlahan mulai menampakan cahayanya dari balik Bukit Simarjarunjung. Sebelum melanjutkan jalan kaki 305,65 kilometer keliling Danau Toba, Togu dan tim kembali berdoa bersama untuk keselamatan perjalanan hari ini. Jam sudah menunjukkan pukul 06.45 WIB dan Togu bersiap untuk melanjutkan aksi jalan kakinya.
Kali ini Togu tidak hanya di temani oleh Biston, teman seperjuangannya. Bergabunglah Abang Barisman Hutagalung di kilometer ke 7. Sebelumnya, Barisman juga pernah mengikuti kegiatan penggalangan dana yang dilakukan Alusi Tao Toba, yaitu Jalan Kaki Siantar – Parapat di Bulan Maret. Selain itu, ia kembali dengan dukungannya di acara Bersepeda 70 kilometer di Bulan September lalu. Barisman adalah seorang karyawan BUMN yang menyempatkan diri di hari liburnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan Alusi Tao Toba. Selain ikut jalan kaki bersama Togu, Barisman juga memberikan dukungan tambahan stok logistik untuk tim Jalan Kaki 305,65 kilometer.
Kisah Unik Selama Menempuh Perjalanan
Selama melanjutkan aksi berjalan kaki, Togu sembari memperkenalkan daerah yang di lewatinya. Daratan yang subur terbentang sepanjang perjalanan. Mata kami disegarkan oleh pemandangan hijau tanaman sayur dan buah buahan. Beragam jenis tanaman kopi, jagung, cabai, kol, terong, dan lainnya.
Di kebun ini juga terdapat buah jeruk dan terong yang sebagian belum dipanen. Selain mencicipi hasil bumi milik Marliana, Togu juga ditawari untuk membawa buah kesemek dan terong sebagai perbekalan selama perjalanan.
Melihat semangat Togu selama jalan kaki, di perjalanan ia bertemu dengan beberapa warga yg memberikan dukungan. Saat di daerah Pematang Purba, Togu bertemu dengan Romi Ginting. Romi melihat Togu yang sedang berjalan melintasi daerah tersebut. Melihat kegigihan Togu, ia langsung mengajak Togu makan siang di salah satu rumah makan daerah Pematang Purba.
Setelah makan siang, Togu kembali melanjutkan perjalanan. Tidak lama setelah di ajak makan siang dengan Romi, Togu bertemu dengan Tovan Marhenata. Sama seperti Romi, Tovan juga tidak sengaja melihat Togu yang sedang jalan kaki, melihat jerih payah Togu, ia memberikan secangkir kopi hangat untuk Togu. Selain mereka berdua Togu juga bertemu dengan seseorang yg ingin langsung berdonasi dengan uang tunai. Namun Togu menolaknya karena donasi hanya dapat dilakukan dengan cara transfer ke rekening Alusi Tao Toba.
Berjalan kaki sejauh 24 kilometer dengan menggunakan sandal jepit membuat telapak kaki Togu keram. Di perbatasan antara Simalungun dengan Kabupaten Karo, tepatnya pada pukul 17.52 Togu terpaksa harus berhenti dan tidak melanjutkan perjalanannya. Meski demikian, jarak yg di tempuh Togu pada hari kedua ini, sudah mencapai target yaitu sejauh 41 kilometer.
Persiapan Untuk Beristirahat Di Malam Hari
Malam harinya, pukul 18.00 Togu dan tim beristirahat sembari menyantap makan malam di salah satu rumah makan daerah Kecamatan Merek, Kabupaten Karo Sumatera Utara. Saat itu hujan kembali mengguyur Merek, membuat udara dingin datang dan menyelinap di sela-sela kulit. Sampai pukul 19.00 WIB, Togu dan tim belum juga menemukan tempat untuk bermalam, sehingga mereka masih menunggu di rumah makan tersebut.
Malam ini Togu merasa tidak enak badan, Togu beristirahat sejenak di rumah makan yang disinggahinya. Pemilik rumah makan ini menyambut dengan baik. Mereka menyediakan tempat beristirahat untuk Togu dan tim.
Ketika malam semakin larut, sekitar pukul 21.00 akhirnya Togu dan tim mendapatkan tempat untuk beristirahat. Mereka diizinkan untuk mendirikan tenda di Jambur (balai warga) desa Situnggaling, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Setelah mendapat persetujuan dari kepala desa, maka Togu dan tim segera bergegas menuju lokasi. Sesampainya disana mereka segera merakit tenda – tenda untuk beristirahat.
Sekian perjalanan Togu dan tim di hari kedua. Ikuti terus keseruan perjalanan Togu dan Tim selama 8 hari kedepan hanya di www.literasinusantara.com.
Literasinusantara akan terus berkomitmen untuk mendukung kegiatan inspiratif dari seluruh komunitas dan taman baca di Indonesia, guna menyebarkan virus-virus literasi di seluruh Indonesia.
Jalan Kaki 305,65 Km ini merupakan salah satu rangkaian #JelajahLiterasi yang merupakan kolaborasi antara literasinusantara.comdan kompas.com. Kami mengunjungi sekaligus menebarkan semangat juang dari komunitas dan taman baca diseluruh pelosok negeri.