Dengan adanya banjir informasi di dunia digital, orang tua mesti tanggap dalam mendidik dan melakukan pengawasan terhadap aktivitas anak-anaknya di dunia maya. Yang sering terabaikan, sebelum mendidik anak tentang dunia digital, idealnya orang tua harus memiliki bekal literasi digital. Cek kompetensi literasi digital di tautan berikut: kompetensi literasi digital.

Seiring laju perkembangan digital yang kian meroket, sebagai penyeimbang, maka literasi digital akan semakin umum dan relevan untuk dipahami serta diterapkan. Literasi digital tidak melulu mengetahui tentang bagaimana cara membuka YouTube atau Instagram. Beberapa topik penting mengenai literasi digital meliputi pemahaman tentang:

  • Keamanan Internet
  • Jejak Digital
  • Perundungan Siber (Cyberbullying)
  • Etika dalam Menggunakan Sumber Daring (Tidak Menjiplak atau Melakukan Plagiarisme)
  • Etika dalam Memproduksi Konten Daring

Ketika bekal literasi digital telah dimiliki, kini saatnya menerapkan turunan implementasi dari literasi digital yaitu melalui 5 cara di bawah. Simak poin-poin berikut:

Gunakan aplikasi ramah anak

Cara mendidik anak yang pertama ini adalah dengan menghadirkan kepada anak aplikasi yang ramah anak. Aplikasi ramah anak kini sudah banyak dikembangkan dan hal ini memungkinkan orang tua untuk melakukan parental control. 

Ada beberapa aplikasi ramah anak untuk parental control seperti Kaspersky Safe Kids dan Net Nanny. Kanal video-streaming seperti YouTube Kids. Khusus mesin pencari, terdapat aplikasi Kiddle, Kidrex, dan Wackysafe, dan lain-lain.

Setelah dipasang ke ponsel pintar anak, jelaskan juga bagaimana cara kerjanya dan bagaimana si anak dapat menggunakannya untuk mencari konten yang ia mau.

Orang tua juga dapat menambahkan aplikasi edukasi seperti Duolingo untuk belajar bahasa, Quick Maths untuk belajar berhitung, PBS Kids Video untuk video animasi pembelajaran sehari-hari, maupun Gramedia Digital untuk membaca ribuan bacaan berkualitas dan terkini untuk anak.

Menjadi contoh bagi si anak

“Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” benar adanya. Anak selalu mencontoh apapun dari orang tuanya.

Maka dari itu, bila orang tua bijak dalam menggunakan media sosial dan perangkat internet lainnya, maka anak sebagai peniru yang handal juga akan meniru orang tuanya.

Selain itu, orang tua juga harus membatasi penggunaan ponsel dan mengingatkan si buah hati bila terlalu lama menggunakan ponsel pintar mereka.

Informasi lengkap mengenai cara mendidik anak di era digital melalui literasi digital bisa kita temukan di buku berikut:

Cara Mendidik Anak di Era Digital
Media Moms and Digital Dads – Yalda T

Untuk ulasan dan pembelian buku, kunjungi tautan berikut: Gramedia.com

Zona bebas teknologi di rumah

Pernah mendengar istilah zona bebas teknologi?

Ada baiknya, sediakan zona bebas teknologi di rumah. Sebagai orang tua, kita bisa menerapkannya di ruang makan.

Jadi ketika semua anggota keluarga makan, maka semuanya harus menyimpan dahulu ponsel masing-masing.

Berikan porsi obrolan ke masing-masing anggota keluarga. Bercengkeramalah bertatap muka dari hati ke hati.

Beri peringatan tentang privasi dan bahaya online

Orang tua mesti menjelaskan mana hal-hal yang boleh dibagikan ke publik dan mana yang tidak.

Singkatnya, orang tua harus dapat membedakan mana yang privasi dan mana yang publik. Yang privasi contohnya: Foto KTP, alamat, nomor rekening, dan lain-lain.

Orang tua juga perlu menjelaskan kepada anak mengenai konsekuensi yang dapat terjadi bila privasi tersebar di internet.

Karena data dan jejak digital sangat sensitif, maka orang tua perlu membimbing dan mengambil langkah bijak untuk menumbuhkan anak yang melek literasi digital.

Informasi lengkap mengenai cara mendidik anak di era digital melalui literasi digital bisa kita temukan di buku berikut:

Cara Mendidik Anak di Era Digital 2
Parenting 4.0: Mendidik Anak di Era Digital – R. D. Asti

Untuk ulasan dan pembelian buku, kunjungi tautan berikut: Gramedia.com

Buat kontrak penggunaan ponsel pintar

Cara mendidik anak yang terakhir adalah dengan membuat kontrak penggunaan ponsel pintar.

Ketika anak beranjak remaja, ia butuh ruang eksplorasi yang lebih luas. Semakin wilayah eksplorasi semakin luas, maka peran orang tua harus semakin bijak.

Dalam hal ini, orang tua dapat mendiskusikan kesepakatan mengenai kontrak tertulis penggunaan ponsel pintar bersama anak.

Kontrak ini meliputi ketentuan, larangan, dan sanksi terkait penggunaan ponsel pintar.

Kontrak tertulis akan membantu anak untuk mengambil langkah serius dan belajar bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang telah dibuat.

Baca juga:

Macam-macam Kompetensi Literasi Digital, Yuk Cari Tahu di Sini

Literasi Digital Anak, 4 Hal yang Harus Diketahui Orang Tua

 

RUJUKAN: 

SehatQ

The Conversation

Guru Digital

 

Sumber gambar: Unsplash/stem.T4L

Leave your vote

0 points
Upvote Downvote

Total votes: 0

Upvotes: 0

Upvotes percentage: 0.000000%

Downvotes: 0

Downvotes percentage: 0.000000%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Hey there!

Sign in

Forgot password?

Don't have an account? Register

Close
of

Processing files…