Sore kemarin kami dijamu oleh Amang Bertin Sijabat seorang petani kopi di Desa Tanjung Beringin. Kami juga diizinkan untuk bermalam dirumahnya. Setelah 2 hari tidur di alam terbuka, kali ini kami tidur dengan nyenyak dan hangat dikediaman Amang. Pagi ini cuaca begitu cerah dengan langit yang berwarna biru menambah keindahan Desa Tanjung Beringin yang sejuk. Dari depan rumah terlihat anak – anak berseragam pergi ke sekolah serta lalu lalang kendaraan melaju di jalan raya. Gempita pagi ini sejalan dengan semangat Togu yang kembali tak terbendung.
Sekitar pukul 07.00 WIB kami mulai bergegas untuk melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda kemarin. Cidera kaki akibat guyuran hujan deras pada Rabu (21/11/2018) kemarin, membuat langkah kaki Togu harus terhenti pada kilometer 14,8. Kegagalan itupun ingin dibalas oleh pria yang kini menginjak usia 41 tahun tersebut untuk menaklukkan seluruh tanjakkan dengan jarak 50 kilometer, pada Kamis (22/11/2018), menuju Kabupaten Samosir dari Kabupaten Dairi.
Berbagi Motivasi Untuk Meraih Mimpi di SMAN 1 Sumbul & SD Negeri 030340 Tanjung Bringin
Pagi ini sebelum melanjutkan perjalanan Togu dan tim mengunjungi SMAN 1 Sumbul. Di sini Togu berbagi motivasi tentang cara meraih dan menjaga mimpi kepada murid kelas X-XII. Ada banyak mimpi disini, salah satunya Timafado Jose Simanjuntak, ia memiliki mimpi yang jarang diinginkan oleh siswa SMA lainnya, yaitu menjadi pemain sepak bola di Manchester United. Tidak lupa, dari tim kami Azas Rifai juga memperkenalkan Gramedia dan website www.literasinusantara.com kepada siswa-siswi SMAN 1 Simbolon.
Setelah mengujungi SMAN 1 Sumbul, Togu melanjutkan aksi jalan kaki bersama tim liputan sedangkan tim lainnya mengunjungi SD Negeri 030340 Tanjung Beringin, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi. Sesampainya disana, kami disambut oleh adik – adik yg berlarian keluar dari kelas. Terlihat wajah – wajah yang ceria ketika kami menyapa mereka. Disana kami bermain bersama. Selain itu, kami juga menanyakan tentang mimpi – mimpi yang mereka miliki. Ada salah satu anak perempuan bermimpi unik yaitu menjadi seorang pengusaha. Alasannya sungguh mulia, ia ingin membahagiakan orangtuanya. Semua anak berhak mempunyai mimpi yang besar, karena hal itu akan menjadi motivasi untuk hidupnya. Acara disekolah ini diakhiri dengan berbagi buku tulis Alusi Tao Toba serta buku-buku bacaan dari Gramedia.
Menyusuri Perjalanan Penuh Rintangan
Cuaca kali ini tidak bersahabat dengan kami. Beberapa kali hujan turun sangat lebat, sehingga Togu harus berjalan di tengah hujan menggunakan mantel. Sedangkan Biston, mengalami cidera di kaki kanannya, karenanya ia harus memadukan sendal jepit dengan sepatunya. Sepatu membalut kaki kanannya dan Sandal Jepit terpakai di kaki kirinya.
Di tengah hujan lebat, Togu menjumpai sebuah tanjakan yang sangat terjal di daerah Simpang Huta Gugung Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi. Togu sempat ragu untuk melalui tanjakan tersebut.
Saat itu pula, ia berdoa di dalam hatinya “Tuhan mampukan aku untuk melewati tanjakan itu”.
Setelah berdoa, tiba – tiba saja Togu seperti mendapatkan kekuatan dan dorongan yang besar dari dalam dirinya, sehingga ia dapat berjalan dengan cepat serta mampu melalui tanjakan tersebut.
Banyak rintangan yang dihadapi Togu, medan jalan yang ia lalui lebih menantang karena banyak jalan berliku dan naik – turun. Jalanan aspal yang sudah rusak dan berbatu di Daerah Pangguruan, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi membuat telapak kaki Togu sakit ketika berjalan. Namun hal ini tidak menjadi halangan bagi Togu, ia tetap melanjutkan perjalananya.
Kisah Unik di Hari Keempat
Di perjalanan, Togu bertemu dengan segerombolan anak SD. Togu berhenti dan membagikan beberapa buku tulis Alusi Tao Toba. Salah satu dari mereka juga memberikan buah jambu klutuk untuk Togu.
Selain itu, Togu bertemu dua anak perempuan yang telah selesai mencuci pakaian. Karena melihat keindahan alam sekitarnya, Togu berniat untuk mengambil foto mereka dengan latar belakang alam. Namun tanpa disangka, kedua anak ini ketakutan saat melihat Togu. Bahkan salah satu dari mereka berlari dan berteriak “Bapa, ada orang gilaaaa” kepada Togu.
Hari ini Togu menyelesaikan aksinya di jam 17.50 dan berhasil menempuh jarak 40 kilometer. Jika cuaca lebih bersahabat, ia akan tetap melanjutkan perjalan. Namun, tim pengawal meminta ia untuk menyukupkan perjalanan hari ini. Jumlah jarak yang dilalui Togu hingga hari ke-4 ini sejauh 142,2 kilometer.
“Hari ini luar biasa, jam 11 hujan sampai finish 40 kilometer di jam 17.50. aku tobat kemarin pakai sandal jepit, jadi hari ini pakai sepatu meskipun basah-basahan. Saat tanjakan tinggi aku berdoa Tuhan mampukan aku, akhirnya aku kuat untuk menanjak” kata Togu
Malam ini kami mendapatkan tempat beristirahat di kediaman Lae Sinaga tepatnya di Desa Tele. Udara malam ini sangat dingin, membuat tubuh kami semua mengigil. Setelah makan malam dan bercengkrama dengan keluarga Amang Guido Sinaga, kami semua beristirahat untuk menyambut esok hari.
Ikuti terus kisah jalan kaki Togu mengelilingi Danau Toba di www.literasinusantara.com.
Literasinusantara.com akan terus berkomitmen untuk mendukung kegiatan inspiratif dari seluruh komunitas dan taman baca di Indonesia, guna menyebarkan virus-virus literasi di wilayah mereka.
Liputan Jalan Kaki 305,65 Km ini merupakan rangkaian #JelajahLiterasi. Program ini merupakan kolaborasi antara www.literasinusantara.com dan kompas.com. Kami mengunjungi sekaligus ingin menularkan semangat juang dari komunitas dan taman baca diseluruh pelosok negeri.
